BOLASPORT.COM - Arema FC kurang menyetujui dengan dihapusnya regulasi degradasi kompetisi Liga 1 2020 lantaran dapat menyebabkan persaingan kurang menantang.
Seperti diketahui, PSSI baru saja mengadakan rapat virtual bersama klub-klub Liga 1 2020, Selasa (2/6/2020).
Dari hasil rapat tersebut diidapati beberapa usulan terkait nasib kompetisi Liga 1 2020.
Rencanannya kompetisi akan kembali digelar pada September 2020 dengan menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Selain itu terdapat usulan kompetisi akan difokuskan berlangsung di pulau Jawa dan setiap klub peserta akan mendapat subsidi Rp 800 juta per bulan.
Baca Juga: Harapan Mantan Striker Persija, Putra Daerah Jangan Sampai Disia-siakan
Adapula wacana apabila nanti Liga 1 2020 meniadakan sistem degradasi.
Pada musim kompetisi berikutnya Liga 1 akan diikuti 20 tim termasuk tim promosi Liga 2.
Menanggapi hal tersebut, asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto menilai kompetisi tanpa degradasi berpontensi mengurangi semangat tim untuk bertanding.
"Jujur sebenarnya kalau tidak ada degradasi saya tidak sepakat. Semangat kompetisinya tidak ada," kata Charis Yulianto dikutip BolaSport dari Surya Malang, Rabu (3/6/2020).
"Seluruh tim yang bermain dan berada di papan bawah menjelang kompetisi berakhir pastinya akan bermain apa adanya," imbuhnya.
Baca Juga: Soal Subsidi, Komisaris Persib: Exco Kalau Dalamnya Main-main Gak Bersih Celaka
Meski kurang menyujui dihapusnya degradasi, pelatih asal Blitar itu tetap menyambut baik wacana PSSI kembali menggelar kompetisi.
"Yang pasti saya menyambut baik keinginan Ketum PSSI soal kompetisi akan bergulir kembali," ucapnya.
"Tentunya harapan semua pelatih dan pemain seperti itu, entah nantinya sistemnya seperti apa ataupun tanpa degradasi. Kami sepenuhnya menyerahkan ke federasi dan operator liga," ujar Charis.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Surya Malang |
Komentar