BOLASPORT.COM - Legenda bola basket dunia, Michael Jordan, mengungkapkan hal yang menjadi ketakutan terbesarnya.
Ketakutan terbesar Michael Jordan ini sudah pernah diungkapkan ketika dia diwawacarai media Amerika Serikat pada tahun 1992.
Saat itu Michael Jordan sedang berjaya di arena NBA bersama Chicago Bulls.
Sekarang hasil wawancara itu kembali muncul ke permukaan menyusul nama Jordan terangkat lagi.
Serial dokumenter Netflix tentang karier Michael Jordan sedang menjadi tontonan populer di tengah masa karantina COVID-19.
Baca Juga: Lionel Messi Bisa Tiru The Last Dance Michael Jordan dengan Trofi Piala Dunia 2022
Menurut Jordan, fobia terbesarnya sudah dialami pada tahun 1970-an dan bertahan sampai sekarang.
"Saya sedang berenang di laut bersama teman. Sebuah ombak raksasa datang, menyeret teman saya," ungkap Jordan.
Berusaha menyelamatkan diri, sang teman memegang tangan Jordan dan menariknya ikut terseret ombak.
"Pegangannya kuat sekali. Saya hampir ingin mematahkan tangannya karena dia ikut membawa saya terseret ombak."
"Teman saya meninggal dunia, saya juga hampir mengalami nasib yang sama," ujar Jordan seperti dikutip Bolasport.com dari AS.
"Sejak saat itu saya tidak pernah mau masuk ke air lagi. Ketika itu saya masih berusia 7 atau 8 tahun," kata mantan pebasket kelahiran 17 Februari 1963 itu.
Baca Juga: Tiru Aksi Michael Jordan, Ronaldo Tunjukkan Tembakan Brilian Saat Latihan bersama Juventus
"Sekarang saya tidak pernah dekat-dekat air lagi. Saya tidak berenang, saya tidak cocok dengan air."
"Saya tidak naik ke kapal jika tidak memakai jaket keselamatan dan saya tidak naik ke kapal kecil."
"Saya tidak peduli apa pendapat orang. Semua orang punya fobia, ketakutan saya adalah air."
Selama kariernya, Michael Jordan 6 kali menjuarai NBA dan 5 kali menjadi Most Valuable Player.
Dia membela Chicago Bulls pada selang 1984-1993, sempat pensiun, tetapi kembali pada 1995-1998.
Sempat mengundurkan diri lagi, Jordan balik dan memperkuat Washington Wizards pada 2001-2003.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | AS |
Komentar