"Karena kan kita beda tipikal jadi mereka merupakan striker komplit, selain bisa cetak gol mereka juga menjadi bantu memberi peluang," ujar Kurniawan.
Lebih lanjut lagi, Kurniawan juga menyebut selalu mendapatkan chemistry ketika dipasangkan dengan Widodo maupun Indriyanto.
Akan tetapi hal tersebut hanya terjadi ketika di timnas Indonesia.
Pasalnya tiga pemain itu tak pernah bermain di klub yang sama.
"Saya kan tipe kalau ada peluang harus tinggal penyelesaian," ucap Kurniawan.
"Bersama mereka selalu dapat chemistry," tutur pemain kelahrian Magelang itu.
Baca Juga: Jago Membaca Gerakan, Kurniawan Dwi Yulianto Sebut Bek Ini Sebagai Lawan yang Sulit Dihadapi
Sementara itu, karir Kurniawan sebagai pemain sepak bola berakhir pada tahun 2013 silam.
Sehabis pensiun, Kurniawan masih tak mampu berpisah dengan dunia sepak bola.
Setelah beberapa kali jadi asisten pelatih, kini ia mengikuti jejak Widodo C Putro menjadi seorang pelatih.
Bersama Sabah FA, Kurniawan memulai karirnya sebagai pelatih di Liga Malaysia.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Komentar