BOLASPORT.COM - Mantan pemain timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, sempat berpikir ingin berhenti bermain sepak bola setelah merasa gagal di Eropa.
Kurniawan Dwi Yulianto merupakan salah satu pesepak bola terbaik Indonesia.
Hal tersebut terbukti dari berhasilnya Kurniawan bermain di Eropa ketika usianya belum mencapai 20 tahun.
Lebih tepatnya, pada tahun 1994, Kurniawan berhasil menjadi salah satu pemain klub asal Italia, Sampdoria.
Namun karir Kurniawan bersama Samdoria hanya bertahan 1 tahun.
Baca Juga: Cerita Eks Striker Timnas, Nangis di Angkot agar Ayahnya Daftarkan Masuk SSB
Mengetahui usianya masih muda, pemain kelahiran Magelang ini tetap bertahan di Eropa.
Ditemani pelatih Danurwindo, Kurniawan mencoba peruntungannya mengikuti trial di beberapa klub Eropa.
Dan akhirnya Ia diterima oleh klub Swiss, FC Luzern.
Di FC Luzern, Kurniawan hanya bertahan satu setengah musim.
Jarang mendapatkan tempat utama menjadi alasan Kurniawan memutuskan hengkang dan memilih kembali ke Indonesia.
Kepulangan Kurniawan ke Indonesia pun kala itu mendapatkan banyak kritikan dari media dalam nergeri.
Seperti yang diketahui, ekspektasi terhadap Kurniawan saat itu sangat tinggi.
"Jadi itu saya balik ke Indonesia umur 20, tak sedikit berita yang menulis saya ini saya itu," kata Kurniawan.
Bahkan saking banyaknya kritikan, Kurniawan sepat berpikir untuk tak bermain sepak bola lagi.
"Saya seperti dihajar habis-habisan, bahkan saya sempat bilang kepada orang tua, apa saya berhenti bermain bola saja," ujar Kurniawan.
Baca Juga: Jago Membaca Gerakan, Kurniawan Dwi Yulianto Sebut Bek Ini Sebagai Lawan yang Sulit Dihadapi
Akan tetapi untungnya keputusan Kurniawan tersebut tak pernah terjadi.
Pasalnya kalau Kurniawan benar-benar berhenti, para pecinta sepak bola di Indonesia tak akan pernah bisa menyaksikan gol-gol yang indah dari kakinya baik saat membela timnas maupun membela klub.
Keputusannya untuk terus berlanjut berkarir sebagai pesepak bola profesional tak terlepas dari motivasi yang telah diberikan oleh Ibu Kurniawan.
"Ibu saya mengatakan kamu harus buktikan kemampuan kamu, mulai dari itu saya termotivasi," ujar Kurniawan.
Selain sang ibu, karir Kurniawan di Indonesia juga sangat terbantu oleh klub Pelita.
Di Pelita, Kurniawan selalu diberikan kesempatan bermain oleh pelatih dan posisinya sebagai striker sangat dimanjakan para pemain kala itu seperti Bima Sakti hingga Ansyari Lubis.
"Untuk beradaptasi lagi dengan sepak bola Indonesia itu tak mudah, di sini kan permainannya kan keras," kata Kurniawan.
"Namun Alhamdulillah, di Pelita saya dibantu pelatih dan manajemen selain itu saya sangat bersyukur ada penyuplai bola yang baik seperti Bima Sakti, Ansyari Lubis, dan lainnya," tutur Kurniawan.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Komentar