Pelatih Persipura Beberkan Perbedaan Suporter Indonesia dan Brasil

BOLASPORT.COM - Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago, mengungkapkan perbedaan antara suporter sepak bola Indonesia dan Brasil.

Sepak terjang Jacksen F Tiago di persepakbolaan Indonesia memang tak pernah surut.

Saat masih aktif sebagai pemain, ia pernah membela klub-klub di Tanah Air seperti Petrokimia Putra, PSM Makassar, hingga Persebaya Surabaya.

Puncak tertingginya dalam karirnya sebagai pesepak bola, ia berhasil membawa Persebaya juara liga Indonesia pada tahun 1996-1997 sekaligus menyabet gelar pemain terbaik.

Baca Juga: Shin Tae-yong Akhirnya Segera Datang ke Indonesia

Setelah menjabat pelatih, Jacksen F Tiago pernah menjadi juru taktik di berbagai klub.

Diantaranya, Persebaya Surabaya, Persita Tangerang, Mitra Kukar, Persipura Jayapura dan Barito Putra.

Saat menahkodai Persebaya, pelatih asal Brasil itu mampu membawa Bajol Ijo promosi ke divisi utama Liga indonesia 2003.

Pada musim berikutnya, ia juga sukses mempersembahkan juara Liga Indonesia 2004.

Namun, puncak kejayaannya sebagai pelatih tercipta ketika bersama Persipura Jayapura.

Jacksen berhasil meraih tiga gelar juara Liga Indonesia untuk Persipura pada edisi 2008, 2010, dan 2012.

Baca Juga: Rachmad Affandi Kenang Momen Indah Saat Persija Menang di Jayapura

Tak dapat dipungkiri, pelatih berumur 52 tahun itu paham betul tentang sepak bola Tanah Air, termasuk soal suporter.

Hal itu ia ungkapkan dalam Instagram Live bersama mantan pelatih fisik Barito Putera, Vitor Tinoco di akun @jacksen_tiago, Kamis (4/6/2020).

Vitor menyebut suporter Papua lebih bersemangat ketimbang di Brasil.

Pernyataan Vitor tersebut juga diamini oleh Jacksen.

Jacksen mengatakan bahwa sepak bola di Brasil adalah hiburan.

Sehingga banyak orang bersantai dengan menonton sepak bola di stadion.

"Kalau di Brasil, kita pergi ke stadion menonton bola untuk jalan-jalan sama keluarga," ucap Jacksen dikutip BolaSport dari Tribun Papua.

"Kadang kita lihat pertandingan sepak bola itu untuk bertemu orang, menikmati waktu."

Namun, hal itu berbeda dengan suporter di Indonesia, khususnya Papua.

Suporter di Papua datang ke stadion untuk mendukung klub kebanggaan mereka bisa menang.

"Kalau di sini, suporter datang dengan semangat 'ayo tim kita harus menang'," ujarnya mengakhiri.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Dalam sejarah bergulirnya Piala Dunia, tercatat pada tahun 1938 ada negara Asia pertama yang mengikuti gelaran terbesar sepak bola tersebut. Negara tersebut adalah Hindia Belandaatau yang saat ini dikenal dengan nama Indonesia. Piala Dunia 1938 adalah edisi ke-3 yang diadakan di Negeri Menara Eiffel, yaitu Prancis. Saat itu tim Indonesia diisi oleh campuran pemain pribumi ditambah orang-orang dari Belanda dan dari keturunan Tionghoa. #pialadunia #bolasport #bolastylo #sportfeat #bolanas #gridnetwork #superballid

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Jun 5, 2020 at 3:59am PDT