'
BOLASPORT.COM - Sebagai pebulu tangkis spesialis ganda putra, Hendra Setiawan sudah membuktikan diri dengan meraih sederet prestasi tertinggi.
Selain pernah menjadi pemain nomor satu dunia dengan dua partner yang berbeda, Hendra Setiawan juga telah meraih medali emas Olimpiade, gelar juara dunia, titel kampiun All England Open, dan banyak lagi.
Meski begitu, Hendra tak pernah lupa bahwa dia juga sempat mengalami masa-masa sulit dalam perjalanannya menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Dikutip BolaSport.com dari laman resmi BWF, Hendra mengaku pernah kesulitan meniru gaya main pemain idolanya, Tony Gunawan.
Baca Juga: Maverick Vinales Bakal Jadi Rival Utama Marc Marquez pada MotoGP 2020
Saking tak bisa melakukannya, Hendra pun memutuskan untuk mengembangkan gaya mainnya sendiri.
Keputusan itu terbukti jitu.
Setelah melepas keinginan menjiplak gaya main sang idola, Hendra pun menjelma pemain yang paling disegani di dunia.
"Dia (Tony Gunawan) adalah idola saya," ucap Hendra.
"Saya menonton banyak video permainan dia dan berusaha untuk meniru gaya mainnya. Ternyata sulit, jadi saya mengembangkan permainan saya sendiri saja," kata Hendra lagi.
Baca Juga: Danilo Petrucci Sempat Marah dengan Keputusan Ducati Mendepaknya
Saat ini, Hendra Setiawan dan pasangannya, Mohammad Ahsan, berada di peringkat kedua dunia.
Bersama pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang menghuni posisi teratas, duet Ahsan/Hendra sudah dipastikan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Andai berhasil membayar kegagalan pada Olimpiade Rio 2016 dan meraih medali emas, Ahsan/Hendra akan menjadi pasangan ganda putra tertua sepanjang sejarah yang mampu menjadi juara Olimpiade.
Baca Juga: KILAS BALIK - Mike Tyson Bikin Mantan Presiden Indonesia Dicuekin Jemaah
Di luar rapornya bersama Ahsan, Hendra sudah memiliki satu keping medali emas Olimpiade.
Hendra meraihnya saat masih berpasangan dengan Markis Kido pada Olimpiade Beijing 2008.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar