Akan tetapi sesampainya di sana, pria kelahiran Balikpapan ini merasa terkejut.
Karena ternyata permainan Bima Sakti masih tertinggal jauh dari pemain-pemain Helsingborg.
"Ya pengalamannya waktu pertama kali datang ke sana saya pikir saya sudah paling hebat gitu, di usia saya gitu ya saya di posisi gelandang bertahan sudah merasa paling hebat," kata Bima kepada BolaSport.com.
"Ternyata sampai di sana saya paling bodoh juga," ujar Bima.
Dari situlah akhirnya Bima menyadari bahwa sepak bola Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara Eropa.
"Banyak hal-hal yang menurut saya sudah bagus karakter sepak bola kita, ternyata masih di bawah mereka, ini Swedia lho ya bukan cerita tentang Spanyol, Italia, Inggris waktu itu," ujar Bima.
Baca Juga: Bukan Persija atau Persib, ini Klub Indonesia Favorit Bima Sakti
Lebih lanjut lagi, Bima menyebut bahwa keseriusan pemain-pemain luar negeri dalam latihan merupakan salah satu rahasia kalahnya kualitas sepak bola Indonesia.
Bila di Indonesia latihan hanya sebuah latihan, lain halnya ketika di Swedia,
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar