BOLASPORT.COM - Legenda sepak bola Indonesia, Bima Sakti sempat kaget ketika pertama kali tiba di Eropa, untuk membela tim asal Swedia, Helsingborg.
Tahun 1995 merupakan jadi tahun yang spesial bagi Bima Sakti.
Pasalnya di tahun tersebut, Bima Sakti berkesempatan bermain untuk tim Eropa asal Swedia, Helsingborg.
Namun karirnya bersama Helsingborg rupanya tak bertahan lama.
Bima Sakti hanya bertahan selama satu musim.
Baca Juga: Timnas U-16 Indonesia Berencana Gelar TC Bulan Juli di Era New Normal
Meskipun begitu pria yang kini menjadi pelatih timnas U-16 Indonesia ini mengaku banyak momen-momen menarik selama di Swedia.
Salah satunya adalah waktu pertama Bima menginjakan kakinya di Helsingborg.
Kala itu, Bima yang berusia masih dibawah 20 tahun dan sudah bermain di Eropa beranggapan bahwa dirinya merupakan gelandang yang paling hebat di Indonesia.
Akan tetapi sesampainya di sana, pria kelahiran Balikpapan ini merasa terkejut.
Karena ternyata permainan Bima Sakti masih tertinggal jauh dari pemain-pemain Helsingborg.
"Ya pengalamannya waktu pertama kali datang ke sana saya pikir saya sudah paling hebat gitu, di usia saya gitu ya saya di posisi gelandang bertahan sudah merasa paling hebat," kata Bima kepada BolaSport.com.
"Ternyata sampai di sana saya paling bodoh juga," ujar Bima.
Dari situlah akhirnya Bima menyadari bahwa sepak bola Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara Eropa.
"Banyak hal-hal yang menurut saya sudah bagus karakter sepak bola kita, ternyata masih di bawah mereka, ini Swedia lho ya bukan cerita tentang Spanyol, Italia, Inggris waktu itu," ujar Bima.
Baca Juga: Bukan Persija atau Persib, ini Klub Indonesia Favorit Bima Sakti
Lebih lanjut lagi, Bima menyebut bahwa keseriusan pemain-pemain luar negeri dalam latihan merupakan salah satu rahasia kalahnya kualitas sepak bola Indonesia.
Bila di Indonesia latihan hanya sebuah latihan, lain halnya ketika di Swedia,
Seluruh pemain pun akan bekerja keras dan berlomba menampilkan performa terbaiknya meski hanya dalam pertandingan latihan.
"Latihan itu kalau ada posisi striker gitu, semuanya, bukan hanya striker, pemain tengah, pemain belakang kalau ada peluang mereka ya benar-benar bikin gol, padahal hanya latihan saja," ucap Bima.
"Misalnya game lima lawan lima, tujuh lawan tujuh, benar-benar serius banget dan itu saya belum pernah merasakan itu," tutur Bima.
Ilmu yang berharga tersebut kemudian di bawa Bima ke Indonesia.
Alhasil dalam sepanjang karirnya sebagai pemain profesional Bima menjadi salah satu sosok pemain gelandang yang disegani.
Klub-klub besar seperti Pelita Jaya, PSM Makassar hingga Persema Malang pun pernah kepincut dengan talenta yang dimiliki Bima.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar