BOLASPORT.COM - Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, tidak akan mengubah metodenya di tim Garuda jika disuruh mengulangi momen melatih timnas.
Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, disebut-sebut sebagai pelatih tim Garuda yang paling sering di-bully oleh netizen di media sosial.
Penampilan buruknya bersama Irfan Bachdim dkk di Kualifikasi Piala Dunia 2022 menjadi penyebab utama Simon kerap mendapat komentar negatif dari pecinta sepak bola Tanah Air.
Seperti diketahui, timnas Indonesia mendapatkan kekalahan beruntun ketika berlaga di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Punya 'Messi' dan Eks Rekan Iniesta, Timnas Thailand Lebih Hebat dari Timnas Indonesia
Selama diasuh oleh Simon, tim Garuda selalu kalah dari timnas Vietnam, timnas Thailand, timnas Malaysia, dan timnas Uni Emirat Arab
Rentetan kekalahan tersebut akhirnya membuat PSSI memutuskan untuk mendepak mantan pelatih Bhayangkara FC itu pada awal November 2019.
Dalam bincang-bincang bersama Bayu Eka Sari alias Bang Bes, Simon menceritakan perasaannya ketika menerima kritik dan komentar pedas dari publik sepak bola Indonesia.
Menurutnya, hal itu sangat tak mudah diterima karena dirinya selalu mencurahkan hatinya dalam menekuni pekerjaan sebagai pelatih timnas Indonesia.
Baca Juga: Tanpa Mike Tyson, Ini 10 Petinju Terhebat Sepanjang Masa Versi Media Inggris
"Itu tidak pernah mudah menerima semua kritik yang berlebihan itu," ucapnya dilansir Bolasport.com dari Youtube Bang Bes.
"Saya adalah orang yang selalu sepenuh hati dalam bekerja. Saya tidak pernah melakukan hal setenga-tengah."
"Oleh karena itu pemain yang pernah bekerja dengan saya selalu menyebut saya profesional," katanya lagi.
Simon menyadari bahwa segala sesuatu bisa saja lepas kendali dan membuatnya melakukan kesalahan.
Baca Juga: Lewandowski Jalani Musim Tertajam, Messi dan Ronaldo Mah Lewat!
Meski begitu, seandainya diminta untuk kembali menjadi pelatih timnas Indonesia, Simon tetap akan melakukan hal yang sama.
Pelatih asal Skotlandia tersebut tidak akan mengubah metodenya ketika membesut tim Garuda karena percaya bahwa yang dilakukannya adalah hal yang benar.
"Namun sayangnya terjadi hal-hal di luar kontrol dan kamu tak bisa melakukan apapun soal itu," tutur Simon.
"Terkadang saya melihat ke masa ketika saya menjadi pelatih timnas (Indonesia), apakah saya akan membuat keputusan yang berbeda."
Baca Juga: Mantan Pemain Incaran Persib Ngaku Bisa Sehebat Ronaldo dan Messi
"Melihat situasi dan hal yang sudah terjadi, saya akan tetap melakukan hal yang sama," sambungnya.
Simon pun menilai bahwa persoalannya saat ini terletak pada perkembangan media sosial yang membuat banyak orang dengan mudah berkomentar negatif.
Menurutnya, orang-orang tersebut sebenarnya tidak memiliki kapasitas apapun untuk mencela dirinya karena tak memahami apa yang sebenarnya dilakukan oleh Simon di timnas Indonesia.
Mantan pelatih timnas Filipina tersebut menyadari sepenuhnya bahwa dirinya punya visi yang jelas dalam melatih timnas Indonesia.
Baca Juga: Bima Sakti Akui Komunikasi dengan Pelatih Thailand yang Sama-sama Alami Masa Sulit
Itulah sebabnya Simon mau menerima tawaran dari PSSI untuk menahkodai tim Garuda pada awal 2019 silam.
"Masalahnya sekarang media sosial memberikan semua orang suara. Di masa lalu kamu harus membaca koran sementara sebagian orang-orang itu (yang mencela) bahkan tak membaca koran," ujar Simon.
"Jika kamu mengambil pekerjaan seperti ini, pertama-tama kamu harus berani. Kami tak bisa ambil pekerjaan ini kalau tidak punya visi yang jelas dan percaya diri."
"Tantangannya sangat besar tapi saya harus ambil pekerjaan ini. Apalagi saya yang ditawari. Jadi saya tak menyesali apapun," tandasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | YouTube |
Komentar