BOLASPORT.COM - Petenis asal Serbia, Novak Djokovic, menilai para atlet akan kesulitan mengikuti protokol pencegahan Covid-19 pada US Open 2020.
US Open 2020 akan berlangsung pada 31 Agustus mendatang di Stadion Flushing Meadows, Queens, New York City.
Turnamen tersebut akan menjadi turnamen grand slam perdana yang akan berlangsung setelah pandemi virus covid-19 atau virus corona.
Meski demikian, seperti dikutip BolaSport.com dari Japan Today, Novak Djokovic tak yakin turnamen tersebut bisa berlangsung.
Baca Juga: French Open 2020 Diharapkan Bisa Digelar dengan Kehadiran Penonton
"Saya berbicara via telepon dengan beberapa pemimpin asosiasi tenis dunia. Ada pembicaraan soal kelanjutan musim kompetisi, terutama soal US Open," kata Djokovic.
"Namun, belum diketahui apakah US Open bisa berlangsung," ujar juara Wimbledon 2019 tersebut menambahkan.
Djokovic mengatakan bahwa protokol kesehatan untuk US Open 2020 bisa saja menyusahkan atlet yang terlibat.
"Peraturan US Open sangat ekstrem. Kami tidak punya akses ke Manhattan, harus tidur di hotel bandara, dan dites dua-tiga kali seminggu," tutur dia melanjutkan.
Baca Juga: ATP dan WTA Perpanjang Penundaan Turnamen Tenis Hingga Akhir Juli
"Kami juga hanya bisa membawa satu orang ke stadion, padahal itu mustahil. Atlet butuh pelatih, pelatih fisik, dan fisioterapis," ucapnya.
Di sisi lain, Djokovic juga paham bahwa faktor ekonomi turut mendorong US Open 2020 harus bisa terlaksana.
"Mereka ingin US Open bisa terlaksana karena alasan ekonomi dan saya bisa mengerti. Hanya saja, berapa pemain yang bisa menerima syarat demikian?" tutur Djokovic.
Novak Djokovic bukan satu-satunya yang keberatan dengan regulasi teknis US Open.
Pemain asal Spanyol, Rafael Nadal, turut mempertanyakan bisa tidaknya turnamen dilanjutkan sementara pandemi covid-19 masih menjadi masalah besar di banyak negara.
Baca Juga: Australian Open 2021 Bisa Turut Kena Dampak Pandemi COVID-19
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | japantoday.com |
Komentar