"Itu adalah hal terburuk yang pernah dilakukan seseorang kepada saya, dalam karier saya, atau dalam hidup saya. Itu adalah kekecewaan terbesar, bahwa seseorang dapat melakukan itu kepada saya dan saya tidak bisa memaafkannya untuk itu, saya benar-benar tidak bisa memaafkannya," ucap Gullit melanjutkan.
Gwyn Williams sendiri bukan merupakan sosok asing di Chelsea.
Baca Juga: Transfer Timo Werner ke Chelsea Akan Mengungtungkan Semua Pihak
Dia pernah menjadi pelatih untuk tim junior sebelum akhirnya diangkat menjadi asisten pelatih tim senior.
Menurut catatan Transfermarkt, Williams pernah menjadi asisten pelatih Gullit dalam 80 pertandingan.
Bagi Gullit, momen pemecatan itu mengecewakan karena dia merasa dikhianati Williams.
Meskipun begitu, dia tak lagi menyimpan kemarahan pada keputusan klub.
"Apakah saya masih marah karena dipecat? Tidak. Saya menelannya sejak lama dan melanjutkan hidup. Apa saya senang datang ke Inggris? Ya, tentu saja," tutur peraih tiga gelar Liga Italia bersama AC Milan ini mengakhiri.
Usai dipecat Chelsea, Gullit melanjutkan karier kepelatihannya di Newcastle United, Feyenoord, LA Galaxy, dan Terek Grozny.
Pria berusia 57 tahun ini juga pernah menjadi asisten pelatih timnas Belanda.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BBC, Transfermakrt.com |
Komentar