BOLASPORT.COM - Pelatih tinju, Teddy Atlas, menyebut bahwa mental yang kurang tangguh menyebabkan Mike Tyson tidak bisa memaksimalkan potensinya.
Tidak dapat dimungkiri bahwa Mike Tyson merupakan salah satu petinju terbaik sepanjang masa.
Kemampuan tinju yang apik serta kekuatan pukulan yang mengerikan membuat Mike Tyson menjadi lawan yang ditakuti pada masa keemasannya.
Sebanyak 33 dari 37 pertandingan pertama Tyson berakhir dengan kemenangan KO/TKO, termasuk melawan petinju jawara seperti Larry Holmes dan Michael Spinks.
Baca Juga: Dulu Anggap Enteng, Mike Tyson Tak Mau Tanding di UFC karena 1 Teknik Ini
Tyson juga menyabet gelar juara dunia kelas berat dalam usia yang muda.
Setelah merebut gelar pertamanya di usia 20 tahun (rekor termuda) pada 1986 tak butuh waktu lama bagi Tyson untuk menggondol seluruh sabuk yang tersedia.
Malang bagi Tyson, kariernya mengalami penurunan semenjak kekalahan pertama dari Buster Douglas pada 1990.
Aura tak terkalahkan yang dimiliki Tyson sebelumnya seolah hilang. Masalah Tyson semakin pelik setelah dirinya dipenjara karena tersandung kasus pemerkosaan.
Baca Juga: Suka atau Tidak Suka, Inilah Lawan Impian Mike Tyson
Sempat kembali menjadi juara, Tyson kembali menghadapi tren kekalahan pasca-tumbang dua kali di tangan Evander Holyfield.
Petarung berjuluk Si Leher Beton tersebut hanya menang lima kali dari 12 pertandingan terakhirnya, termasuk dua kekalahan dari Holyfield tersebut.
Rekam jejak karier Tyson tersebut mendapat perhatian dari mantan pelatihnya semasa remaja, Teddy Atlas, dalam podcast Joe Rogan Experience pada 2018.
Teddy Atlas berpendapat bahwa kesulitan bangkit dari hasil buruk merupakan bukti bahwa Tyson tidak memiliki jiwa seorang pejuang.
Baca Juga: UFC 250 - Mantan Juara Bangkit dari Kubur, Bikin Lawan KO hingga Dipuji Mike Tyson
Pendapat itu tidak terlepas dari prinsipi yang dimiliki Atlas bahwa seseorang baru disebut berhasil setelah menyelesaikan kesulitan yang dialami.
Atlas telah lama menyadari kelemahan Tyson ini.
"Dia dulu sering bersembunyi di antara dinding bangunan terbengkalai di Brownsville, daerah itu memang keras," kata Atlas, dilansir BolaSport.com dari Sport Bible.
"Dia biasa bersembunyi di sela-sela dinding agar tidak diganggu. Dia adalah orang terkuat yang bisa Anda lihat, tetapi dia juga orang paling lemah yang bisa Anda temukan."
Baca Juga: Pernah Jadi Musuh Terakhir Mike Tyson, Petinju Ini Bahagia Jadi Kuli Pohon
Teddy Atlas tidak mendapat kesempatan banyak untuk membentuk Mike Tyson menjadi pribadi yang lebih tangguh. Perseteruan pribadi menjadi alasannya.
Atlas hanya membimbing Tyson hingga usia 15 tahun.
Sejak perselisihan itu, Atlas dilarang bertemu dengan Tyson oleh ayah angkat sang petinju sekaligus mentornya sebagai pelatih, Cus D'Amato.
Ironisnya, pertandingan terakhir Tyson tak hanya berakhir dengan kekalahan melainkan dirinya juga memilih mundur di tengah laga.
"Saya tidak memiliki keberanian untuk bertahan di olahraga ini lagi," ujar Tyson setelah pertandingan, dilansir BolaSport.com dari USA Today.
"Saya tidak ingin mempermalukan olahraga yang saya sukai. Hati saya tidak lagi di sini .... Sekarang saatnya untuk melanjutkan hidup saya menjadi seorang ayah."
Mike Tyson menutup karier tinjunya dengan rekor 50 kemenangan, 6 kekalahan, dan 2 no contest.
Baca Juga: KILAS BALIK - Mike Tyson Bikin Mantan Presiden Indonesia Dicuekin Jemaah
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | sportbible.com |
Komentar