BOLASPORT.COM - Pelatih Persela Lamongan, Nil Maizar, akan mengumpulkan anak asuhnya sebulan sebelum kompetisi kembali dimulai untuk melakukan persiapan.
Persela Lamongan merupakan salah satu dari 11 klub yang menolak dilanjutkannya kembali kompetisi Liga 1 2020.
Akan tetapi, jika PSSI memutuskan untuk tetap melanjutkan kompetisi, Persela akan tetap mematuhinya.
Sementara itu, setelah PSSI mengadakan rapat virtual dengan wakil klub Liga 1 2020 pada akhir Mei hingga awal Juni kemarin, beberapa poin pun dihasilkan.
Salah satu poin tersebut adalah kemungkinan akan kembali dilanjutkannya kompetisi pada September mendatang.
Baca Juga: Alami Pandemi COVID-19, Pelatih Kiper Persela Jadi Tahu Tentang Hal Ini
Menanggapi hal itu, pelatih Persela Lamongan, Nil Maizar, kini berencana mulai kembali mengumpulkan anak asuhnya.
Seperti yang diketahui, semenjak kompetisi dihentikan pada pertengahan Maret 2020, sebagian besar pemain Persela memutuskan untuk pulang kampung ke daerah asalnya masing-masing.
Rencana Nil Maizar ini kemungkinan akan terlaksana setidaknya setengah bulan sebelum kompetisi dimulai.
Pelatih yang berusia 50 tahun ini mengaku bahwa dikumpulkannya kembali pemain Persela merupakan salah satu cara untuk melakukan persiapan sebelum kompetisi benar-benar dimulai.
"Kami akan lihat dulu kapan kompetisi dimulai," kata Nil Maizar, dilansir BolaSport.com dari Surya Malang.
"Bisa saja satu setengah bulan atau lebih," ujar Nil.
Baca Juga: Di Tengah Covid-19, Kiper Ini Pilih Mundur dari Persela Lamongan
Dari kata-kata Nil itu, kemungkinan pemain Persela akan kembali menjalani latihan bersama pada bulan Agustus mendatang.
Sedangkan dilain pihak, PSSI sendiri nantinya berjani akan menjalankan protokol kesehatan yang ketat terkait COVID-19 jika kompetisi kembali bergulir.
Nil Maizar pun mengapresiasi rencana PSSI tersebut.
Menurut pelatih asal Sumatra Barat ini, kesehatan tetap harus menjadi prioritas utama nantinya.
"Saya pikir hal itu bagus karena PSSI berpikir kesehatan adalah hal yang paling utama," tutur Nil Maizar.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Surya Malang |
Komentar