BOLASPORT.COM - Mantan penjaga gawang timnas Indonesia, Kurnia Meiga mengungkapkan tiga rahasianya dapat tampil luar biasa.
Siapa yang tidak kenal Kurnia Meiga, sosok yang dahulu sering menempati posisi di bawah mistar gawang timnas Indonesia.
Selain mengawal gawang timnas Indonesia, Kurnia Meiga juga dikenal sebagai eks palang pintu Arema FC.
Baca Juga: Gacor di Persib, Wander Luiz Bisa Catatkan Rekor Liga Indonesia
Kurnia memulai karier profesionalnya sebagai kiper di level klub dengan memperkuat Arema FC.
Sejak 2008 berseragam Arema FC, figur kelahiran Jakarta tersebut menjelma sebagai salah satu kiper terbaik Indonesia.
Baca Juga: Di Persija, Jaimerson Selalu Cetak Gol ke Persib dan Tim Ini di Liga 1
Kurnia Meiga mampu mengangkat piala Liga Indonesia musim 2009/2010 setelah Singo Edan mengoleksi 73 poin.
Arema FC kala itu mampu unggul enam poin dari pesaing terdekatnya, Persipura Jayapura yang menempati posisi kedua.
Tidak hanya berhasil merengkuh gelar juara, Kurnia Meiga pun juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Indonesia 2009/2010.
Baca Juga: Langkah yang Dilakukan PSMS Medan jika Ada Pemainnya Reaktif COVID-19
Entong, sapaan Kurnia Meiga, menjadi satu-satunya kiper yang mampu merebut gelar pemain terbaik di Liga Indonesia.
Torehannya itu tidak terlepas dari penampilan apik penjaga gawang dengan postur 184 cm tersebut.
Baca Juga: Usahanya Ditutup Sementara Akibat COVID-19, Pemain Persib ini Banting Stir
Pasalnya, Arema FC menjadi tim dengan kebobolan paling sedikit sepanjang Liga Indonesia 2009/2010.
Tercatat, Kurnia Meiga dalam mengawal gawang Singo Edan hanya mampu kebobolan 22 gol dalam semusim tersebut.
Selain itu, Kurnia Meiga juga masih memegang rekor clean sheets terbanyak dalam satu musim sepanjang sejarah Liga Indonesia sejak 1994-1995.
Baca Juga: Meski Jarang Cetak Gol, Pemain Ini Seperti Jimat untuk Persija
Rekornya tersebut mampu diciptakannya ketika Entong berhasil 18 laga tanpa kebobolan dalam satu musim.
Hal itu dibukukan oleh Kurnia Meiga saat membela Arema FC pada ajang Indonesia Soccer Championship A 2016.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Eks Pemain Persija Bisa Cetak Gol dalam 49 Detik
Tidak hanya di level klub, Kurnia pun juga mampu bersinar ketika menjaga gawang timnas Indonesia.
Meskipun belum mampu mempersembahkan gelar juara untuk Tanah Air, namun Entong pernah mengukir prestasi.
Sosok kelahiran 7 Mei 1990 tersebut pernah dinobatkan sebagai kiper terbaik pada ajang Piala AFF 2016.
Baca Juga: Mantan Pemain Persib Ini Rusak Raihan Persija Selama Dua Musim
Sayangnya, Kurnia Meiga harus menepi dari lapangan karena mengidap penyakit pada bagian matanya pada bulan Agustus 2017.
Walaupun begitu, bagi sebagian pecinta sepak bola Indonesia rasanya sulit untuk melupakan sosok Kurnia sebagai salah satu kiper terbaik di Indonesia.
Baca Juga: Ismed Sofyan Kenang Momen Kalahkan Legenda Manchester United
Baru-baru ini, Entong memberikan rahasianya di balik penampilannya yang pernah menjadi penjaga gawang top di Tanah Air.
Mantan kiper timnas Indonesia tersebut menyebut tiga rahasia sehingga dirinya bisa sukses.
Pertama, Kurnia Meiga menyebut bahwa berkat orang tuanya, ia mampu meraih kesuksesan dalam karier sepak bola.
Baca Juga: Pemain PSM Makassar Ini Pernah Unjuk Gigi di Depan Bintang Barcelona
"Rahasianya itu mungkin minta restu kedua orang tua, itu yang paling ampuh doa orang tua," kata Kurnia seperti dilansir oleh BolaSport.com dari YouTube Hanif & Rendy Show, 9 Juni 2020.
Menurut Entong, ada dua faktor lagi yang dapat menunjang penampilan terbaiknya sebagai penjaga gawang.
Baca Juga: Eks Kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga Sebut Striker Sulit Dihadapi
Eks kiper Arema FC tersebut menyebut bahwa dua faktor lainnya yaitu berlatih dengan giat dan profesional di lapangan dengan tidak memandang senior ataupun junior.
"Ya mungkin dengan latihan lebih keras dan kebanyakan kami (pesepak bola) lebih sungkan senior-junior. Tapi kalau di lapangan-kan istilah kasarnya tidak ada senior-junior," ujar figur berusia 30 tahun tersebut.
Kurnia Meiga berpandangan bahwa banyak pemain muda seperti malu-malu ketika bertemu seniornya, jadi tidak menunjukan kualitas terbaiknya.
Baca Juga: Gara-gara ini, Dua Mantan Pemain Persija Dilirik Klub Asal Malaysia
Meiga menganggap kalau di lapangan semua pesepak bola harus profesional dan tidak memandang senior atau junior.
Akan tetapi, pemain muda harus tetap menaruh respect kepada senior saat sesudah pertandingan dan di luar lapangan.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | YouTube |
Komentar