BOLASPORT.COM - Pelatih tunggal putri Indonesia, Rionny Mainaky, mengaku penguatan fisik jadi fokus utama Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan menuju kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Gregoria Mariska Tunjung dkk memang memiliki ambisi untuk bisa lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, pada dasarnya sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung yang paling berpeluang lolos kualifikasi Olimpiade.
Pemain berusia 21 tahun itu saat ini menempati peringkat ke-15 Road to Tokyo.
Baca Juga: Bos Petronas SRT Bocorkan Perkembangan Negosiasi dengan Valentino Rossi
Dua tunggal putri lainnya, Fitriani menempati posisi ke-19 dan Ruselli Hartawan berada di posisi ke-22 kualifikasi.
Gregoria memiliki peluang, tetapi posisinya kurang aman.
Gregoria berada ditempat yang rawan tergusur jika tak mampu memanfaatkan waktu kualifikasi tahun depan semaksimal mungkin.
Sebagaimana diketahui, Federasi bulu tangkis dunia (BWF) menambah waktu kualifikasi menuju Olimpiade hingga Juni 2021 mendatang.
Untuk mempersiapkan itu pelatih tunggal putri pun mulai memutar otak agar para atletnya bisa berjuang menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Rionny Maniaky mengatakan untuk saat ini para pemain sudah mulai menjalankan latihan normal seperti biasa.
“Kalau berbicara perkembangan, saya rasa untuk saat ini masih sama. Tepat 2 Juni lalu mereka sudah mulai menjalankan aktivitas latihan seperti biasa pagi dan malam,” kata Rionny Mainaky kepada BolaSport.com, Selasa (9/6/2020).
Tak hanya itu, mantan pelatih timnas Jepang itu mengatakan saat ini baru mulai menaikkan intensitas latihan.
Jika sebelumnya selama tiga bulan libur turnamen, para pemain hanya melakukan latihan dengan intensitas rendah, saat ini sudah kembali seperti semula.
“Latihan juga sudah masuk pada 70 sampai 80 persen karena sebelumnya setelah pulang dari All England latihan hanya 40-50 persen saja untuk menjaga kondisi,” ucapnya.
Baca Juga: Piala Asia U-19 2020 - Timnas U-19 Korsel Segera TC, Berpotensi Segrup dengan Skuat Shin Tae-yong
Rionny Mainaky juga telah mempersiapkan program latihan untuk Gregoria Mariska dkk selama turnamen belum jelas kapan akan kembali dimulai.
Sebelumnya, beberapa turnamen bulu tangkis telah dibatalkan dan dihentikan. Tetapi meski begitu Gregoria dkk memiliki ambisi untuk lolos kualifikasi.
Selama libur turnamen ini Rionny berharap para pemain bisa memanfaatkan waktu untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
“Sekarang latihan maksimal 3 jam, kalau sudah 3 jam ya selesai. Tapi program latihan sekarang banyakin di teknik dan lebih kuatin di fisik saat ini,” ujar Rionny.
Meski begitu, Rionny pun tak lupa tetap menjaga kondisi Gregoria Mariska dan juga suasanya agar para atlet tidak merasa bosen.
"Sekarang mereka yang penting tidak turun performanya dan menjaga saja. Tetapi, tetap menjaga mereka juga supaya tidak jenuh. Mereka juga tidak bisa keluar dari pelatnas kan. Jadi harus di jaga agar mereka bisa fokus dan tetap jalan,” tuturnya.
Sementara itu, Gregoria Mariskai pun sebelumnya mengatakan bahwa ia menargetkan dirinya lolos dan jika lolos ia akan maksimal meraih medali di multievent terbesar sejagat empat tahunan itu.
Tunggal putri Indonesia meraih medali terakhir kali pada 2008 di Beijing melalui Maria Kristin Yulianti dengan keping medali perunggu.
Adapun medali emas tunggal putri terakhir kali diraih Susy Susanti di Barcelona 1992.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar