Meski begitu, sebagai seorang pemain, Firman dan kawan-kawannya tetap harus memberikan yang terbaik untuk klub yang dibelanya.
"Kadang klub-klub lupa membayar gaji karena ada kebutuhan lain, tapi kami tetap berlatih, bermain," tuturnya.
"(Kami) Berikan yang terbaik walaupun kami dicaci. Mereka (suporter) kadang tidak tahu bahwa ada yang terjadi di luar ini," tambahnya.
Baca Juga: Berbagai Hal Dicoba Inter Milan agar Lautaro Martinez Tolak Barcelona
Selain merindukan suasana tersebut, pemilik SSB FU15 itu juga rindu pada suasana pertandingan yang dipenuhi dengan sorakan dan dukungan dari suporter.
Mantan pemain Persib Bandung itu berpendapat bahwa suporter merupakan sosok yang penting dalam mengevaluasi dirinya atas penampilan yang sudah dijalani.
"Saya rindu teriakan, cacian, sanjungan setelah bermain," kata Firman Utina.
Baca Juga: Potensi Juarai Liga Inggris, Liverpool Bisa Ikuti Perayaan Gelar Salzburg
"Kadang kami lupa bermain di lapangan bagus atau jelek. Yang menilai masyarakat," imbuhnya.
Firman Utina sendiri memutuskan pensiun pada usia 35 tahun.
Sepanjang kariernya, Firman telah membela delapan klub, yakni Persma Manado, Persita Tangerang, Arema Malang, Pelita Jaya, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Persib Bandung, dan Bhayangkara FC.
Persita menjadi klub terlama bagi pemain kelahiran 15 Desember 1981, Firman membela klub tersebut selama lima musim.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | YouTube |
Komentar