BOLASPORT.COM - Winger muda Persija Jakarta, Taufik Hidayat mengaku pernah mendapat tawaran dari Bambang Pamungkan untuk meneruskan nomor 20 miliknya.
Nomor 20, saat ini bisa dikatakan menajadi nomor keramat di Persija Jakarta.
Pasalnya nomor tersebut pernah dipakai oleh legenda Persija Jakarta, Bambang Pamungkas.
Seusai gantung sepatu pada tahun 2019 lalu, kini nomor 20 tak memiliki pemilik.
Pihak Persija sediri dapat dipastikan tak akan memberikan nomor itu ke sembarang pemain.
Akan tetapi sebelum pensiun, Bambang Pamungkas ternyata pernah menawarkan nomor 20 miliknya kepada penyerang muda Persija, Taufik Hidayat.
Baca Juga: Emmanuel Kenmogne Ceritakan Alasan Gabung Persija, dari Kaget hingga Terheran-heran
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persija, hal tersebut diakui langsung oleh Taufik.
"Sewaktu itu mungkin dengan niat bercanda ia (Bambang Pamungkas) pernah menawari saya menggunakan nomor punggung 20 di Persija untuk musim depan," kata Taufik.
Namun tanpa pikir panjang Taufik justru memilih menolak tawaran tersebut.
Sejarah panjang dibalik nomor 20 yang membuat Taufik merasa belum pantas mengenakannya.
Lebih lanjut lagi, Taufik bahkan menyebut nomor 20 hanya cocok dipakai oleh Bambang Pamungkas.
"Tapi saya melihat nomor 20 punya sejarah," ujar Taufik.
"Saya sendiri pun langsung menolaknya karena nomor ini juga akan milik abadi Mas Bepe di klub ini," tutur Taufik.
Baca Juga: Lima Hari Lagi Persija Official Store Akan Kembali Dibuka
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, ternyata ada kisah menarik dibalik pemilihan nomor 20 oleh Bambang Pamungkas.
Bepe kala itu berharap dengan mengenakan nomor 20, performanya dilapangan bisa melebihi idolanya yakni Kurniawan Dwi Yulianto.
"Jika angka 10 berarti istimewa, maka angka 20 juga dapat diartikan 2 x 10 atak dua kali istimewa," kata Bepe.
"Jadi diharapkan dengan menggunakan nomor tersebut, di masa yang akan datang prestasi saya dapat melebihi si pemilik nomor 10 (Kurniawan Dwi Yulianto) atau setidaknya menyamai prestasi idola saya tersebut," ujar Bepe kala itu.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | persija.id |
Komentar