BOLASPORT.COM- Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo, kini merambah dunia peryoutubean untuk berbagi ilmu pelatihan sepak bola.
Di sela-sela kesibukanya sebagai pelatih Persik kediri, Joko Susilo kini aktif untuk membangun kanal youtube yang ia beri nama, Pustaka Bola Joko Susilo.
Pelatih yang akrab disapa Gethuk itu ternyata tidak sembarangan dalam membangun kanal youtubenya.
Baca Juga: Atletico Madrid Persilahkan Real Madrid Jadikan Wanda Metropolitano Kandangnya
Melainkan Gethuk ingin mendedikasikan kanal youtubnya untuk berbagi ilmu pelatihan sepak bola khususnya pengembangan usia dini.
Dengan kanal youtubenya ini Gethuk ingin menyasar para pelatih SSB yang banyak tersebar di Indonesia.
Pelatih-pelatih SSB ini memang perlu disentuh karena mereka adalah ujung tombak dan berkecimpung langsung dalam pembibitan usia muda.
Apalagi dengan menggunakan platform youtube mereka tidak harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan ilmu pelatihan sepak bola.
“Saya ingin menyampaikan kepada saudara-saudara saya yang ada di SBB terutamanya, tentang apa-apa yang ada di sepak bola." kata Gethuk dilansir BolaSport.com dari Kompas.
"Dan juga apa yang harus disiapkan dan diberikan kepada anak didik sepak bola kita,” tambahnya.
Baca Juga: Terungkap, Kisah Aneh Persiba yang Tak Mau Juara ISL 2009/2010 Karena Tak Punya Uang
Diungkapkan juga oleh Gethuk, Ia sudah lama berkecimpung dalam aktifitas berbagi ilmu kepelatihan sepak bola.
Sebelumnya ia sudah sering berbagi ilmu di grup Facebook bernama Rumah Bola.
Namun upaya ini belum berjalan efektif sehingga ia mencoba jangkauan yang lebih luas dengan membuat kanal youtube.
Baca Juga: Cetak Gol dan Langsung Cedera, Eks Bomber Persija Kenang Laga di Papua
Dengan begitu, Gethuk berharap akan lebih banyak pelatih yang memanfaatkan ilmu yang dibagikanya secara gratis tersebut.
Adapun konten yang disajikan pelatih asal Cepu itu yaitu berupa seminar dan pengalaman yang ia dapatkan langsung di lapangan.
“Karena saya berpikir kalau mereka menunggu ilmu dari kursus tertentu memerlukan waktu. Sedangkan mereka saat ini sudah bekerja pelatih atau di SSB,” imbuhnya.
“Saya ingin berbagi. Yang saya miliki hanya pengetahuan sepak bola. Seandainya saya dulu belajar di pondok, tentu saya akan turun ke langgar atau masjid, seperti itu analoginya.”
“Saya sudah menjalani profesi sebagai pelatih development bertahun-tahun dan kursus sudah 10 kali lebih. Kalau itu tidak saya bagikan, buat apa pengetahuan dan pengalaman itu," tutup mantan asisten pelatih timnas Indonesia era Simon McMenemy tersebut.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | kompas |
Komentar