BOLASPORT.COM - Pada 13 Juni 2000, Yugoslavia harus menghadapi negara pecahan mereka sendiri, Slovenia, dalam laga perdana Grup C Piala Eropa 2000.
Piala Eropa 2000 digelar di Belanda dan Belgia pada 10 Juni hingga 2 Juli 2000.
Kompetisi tersebut merupakan edisi kesebelas dari turnamen paling bergengsi antarnegara di Benua Eropa.
Timnas Prancis keluar sebagai juara setelah menumbangkan timnas Italia pada final dengan skor 2-1 lewat perpanjangan waktu.
David Trezeguet menjadi pahlawan Prancis usai mencetak gol kemenangan Les Blues pada menit ke-103.
Baca Juga: Minus Barcelona dan Real Madrid, Hanya Ada 3 Tim Top Eropa yang Bisa Raih Treble Winner Musim Ini
Akan tetapi, tak hanya partai puncak saja yang saat itu mencuri perhatian para penikmat sepak bola.
Ada satu pertandingan yang menarik dan berbau politik dalam kompetisi yang digelar empat tahun sekali tersebut.
Laga itu adalah matchday pertama di Grup C antara Yugoslavia melawan negara pecahannya, Slovenia.
Pertandingan tersebut memang disebut berbau politik karena sebelumnya kedua negara memiliki hubungan dekat dalam satu negara federasi, Yugoslavia.
Akan tetapi, pada 1980-an Slovenia berusaha memisahkan diri dan berhasil merdeka pada 1991.
Baca Juga: Soal Diminati Banyak Klub Top Eropa, Raul Jimenez: Saya Harus Tenang
Bahkan, Yugoslavia tercatat pernah melakukan pendudukan militer di Slovenia pada 1990.
Sepuluh tahun kemudian, kedua negara itu harus bertemu dan saling "berperang" lagi, kali ini di lapangan hijau.
Slovenia yang saat itu menjadi debutan Piala Eropa unggul terlebih dulu lewat Zlatko Zahovic pada menit ke-23.
Zahovic berhasil menyundul bola hasil umpan lambung dari Amir Karic.
Bola sundulan Zahovic mendarat mulus ke pojok kanan bawah dan tak bisa dijangkau oleh Ivica Kralj, 1-0 untuk Slovenia.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Kisah Sedih di Balik Nama Punggung Jersey Virgil van Dijk
Zahovic kembali menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Yugoslavia dalam pertandingan tersebut.
Lewat tendangan bebasnya yang mengarah ke kotak penalti, Miran Pavlin berhasil menyundul bola dan masuk ke gawang Yugoslavia, 2-0 untuk Slovenia.
Lima menit berselang, Zahovic kembali menunjukkan kelasnya dengan mencetak gol keduanya dalam laga itu.
Pemain bernomor punggung 10 itu memanfaatkan blunder bek Yugoslavia, Sinisa Mihajlovic.
Zahovic menjebloskan bola ke gawang Kralj dengan tenang dan membuat Slovenia unggul tiga gol.
Baca Juga: Rumor Wonderkid Barcelona Ditawar 100 Juta Rupanya Salah, Begini Faktanya!
Mihajlovic kembali menjadi petaka bagi Yugoslavia setelah mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-60 usai mendorong penyerang Slovenia, Saso Udovic.
Yugoslavia pun mau tak mau harus bermain dengan sepuluh pemain di 30 menit akhir babak kedua.
Keluarnya Mihajlovic rupanya justru menjadi berkah bagi anak asuh Vujadin Boskov.
Tujuh menit usai Mihajlovic diusir wasit, pemain pengganti Savo Milosevic berhasil mencetak gol pertama Yugoslavia.
Usai memanfaatkan umpan akrobatik Miroslav Djukic, Milosevic dengan mudah menyarangkan bola ke dalam gawang Slovenia.
Baca Juga: Liverpool Juara Liga Inggris 2019-2020, Perayaan Bisa di Tempat Parkir Mobil
Pada menit ke-70, giliran gelandang Yugoslavia, Ljubinko Drulovic yang menjebol gawang Mladen Dabanovic.
Drulovic berhasil memanfaatkan umpan silang dari sang kapten, Predrag Mijatovic, dan melepaskan tendangan keras dengan kaki kirinya.
Kegilaan Yugoslavia belum berakhir, tiga menit kemudian, Yugoslavia kembali membobol gawang Slovenia.
Kali ini, Milosevic menjadi momok bagi pertahanan yang dikomandoi kapten Slovenia, Darko Milanic.
Baca Juga: Demi Tinggal di Liverpool, Karius Rela Hanya Jadi Pelapis Alisson
Milosevic yang lolos dari penjagaan menerima umpan silang Drulovic, yang melakukan penetrasi dari sisi kiri pertahanan Slovenia.
Pemain bernomor punggung 9 itu pun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Hingga peluit panjang berbunyi, skor imbang 3-3 tak berubah sama sekali.
Di akhir fase grup, Yugoslavia berhasil lolos ke babak perempat final sebagai runner-up menemani Spanyol.
Yugoslavia mengoleksi 1 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 1 kekalahan.
Baca Juga: Loris Karius Klaim Pernah Diminati Separuh Klub Peserta Liga Inggris
Sementara itu, Slovenia harus tercecer di posisi juru kunci setelah tak pernah menang sama sekali dan mengoleksi 2 hasil imbang serta 1 kali kalah.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | UEFA |
Komentar