BOLASPORT.COM - Perihal masa depan semua tidak tahu, itu juga berlaku bagi Mike Tyson yang secara tak sadar menjadi petinju karena menemukan hidayah.
Dikutip BolaSport.com dari The Sportsman, tinju adalah penyelamat kehidupan bagi Mike Tyson.
Si Leher Beton dahulu lahir di New York dengan keadaan ditelantarkan ayahnya dan sering ditinggal pergi oleh ibunya, Lorna Mae.
Dia tumbuh di lingkungan kejam karena sering menjadi korban bully teman-temannya karena memiliki suara bernada tinggi.
Tyson sering terkena intimidasi oleh teman-temannya selama masa kecil, tetapi hal tersebut mengubahnya menjadi "The Baddest Man On The Planet".
Baca Juga: Pelatih Kento Momota Heran BAM Rekrut Flandy Limpele Jadi Pelatih
Selama masih remaja, Tyson menemukan pelipur lara dari lingkungannya yang kejam.
Dia membesarkan dan merawat burung merpati yang ditemukan di sebuah apartemen lama di wilayah Brooklyn, New York.
Tyson begitu peduli dan menemukan kenyamanan dengan memelihara merpati.
Dalam memelihara merpati, dia menyembunyikannya dari teman-temannya.
Kemudian teman-temannya mengetahui hal yang disembunyikan oleh Tyson.
Baca Juga: Gertakan Tyson Fury, Akui Punya Pukulan Hebat daripada Anthony Joshua
Mereka mengetahui jika Tyson menyembunyikan merpati tanpa memberitahukan kepada teman-temannya.
Alhasil teman-temannya yang dikomandoi oleh Gary Flowers seorang pemuda lokal untuk mengacaukan merpati milik Tyson.
Flowers kemudian mengambil merpati milik Tyson dan Tyson berusaha untuk memintanya kembali.
Gagal mendengar Tyson untuk mengembalikan merpatinya, Flowers justru melakukan hal tak terduga.
Dia memilih untuk mematahkan kepala burung itu dan kemudian darahnya dioleskan di wajah dan kemeja Tyson.
Baca Juga: Pernah Bikin Manny Pacquiao Sekarat di Atas Ring, Marquez Siap Bertarung Lagi
Tyson kemudian marah dan menantang Flowers berkelahi.
Dalam perkelahian pertamanya, dia masih belum bisa melakukan pukulan kombinasi maupun uppercut mematikan.
Namun, Tyson memenangkan pertarungan pertamanya sebagai pria yang hidup di lingkungan kejam.
Sementara itu, selama masih kecil, Tyson kerap terlibat berbagai bentuk kejahatan karena New York dahulu adalah kota kriminal.
Totalnya Si Leher Beton sudah tertangkap sebanyak 38 kali hingga wajahnya mulai dikenal oleh komplotan gangster di wilayah New York.
Baca Juga: Bukti Justin Gaethje Perlu Pikir Ulang Strategi Hadapi Khabib Nurmagomedov
Akibat perilaku buruknya, dia dikirim ke Tryon School for Boys di Johnstown, New York.
Tempat tersebut merupakan tahanan bagi remaja, dan disana lah bakat Tyson sebagai petinju mulai terlihat.
Bobby Stewart, seorang penasihat bagi mereka yang berada di dalam tahanan, mulai menaruh minat bakat Tyson.
Dia kemudian memperkenalkan Mike Tyson kepada pria yang mengubah kehidupannya secara drastis hingga dikenal sampai sekarang.
Tyson dikenalkan oleh Stewart kepada pelatih tinju legendaris, Cus D'Amato.
Baca Juga: Rematch Lawan Max Holloway, Juara Kelas Bulu UFC Yakin Menang Lagi
Cus D'Amato sendiri diketahui adalah pelatih Floyd Patterson dan Jose Torres.
D'Amato dahulu hidup dengan tidak nyaman setelah dua murid di atas telah mengakhiri karier sebagai petinju.
Dia kemudian menjadi wali sah untuk Tyson setelah ibu Iron Mike itu meninggal.
Dalam kehidupan, D'Amato memberikan sesuatu yang dibutuhkan Tyson yaitu seorang panutan.
D'Amato kemudian melatih Tyson bertinju hingga pada puncaknya meraih medali emas Olimpiade Junior 1981 dan 1982.
Baca Juga: Ahsan/Hendra Sebut Pencapaian pada Tahun 2019 Jadi yang Terbaik
Setelah meraih dua medali emas itu, pada 1985 di usia 18 tahun, Tyson mengawali debut profesionalnya sebagai petinju.
Setelah berhasil mengumpulkan 11 kemenangan secara KO, dia dijuluki "the next top heavyweight" oleh media olahraga.
Pada saat itu juga, Tyson kehilangan seorang maestro yang mengubah hidupnya meninggal dunia, D'Amato pada 1985.
Setelah kematian D'Amato, banyak orang memprediksi karier Tyson akan tamat.
Baca Juga: Kesal Mike Tyson Direndahkan, Alasan Tyson Fury Semangat Bangkit dari Keterpurukan
Namun prediksi itu telah dipatahkan, Tyson kemudian mengumpulkan 16 kemenangan selanjutnya dan bertarung untuk titel juara kelas berat pertama.
Dia kemudian bertemu dengan Trevor Berbick, sang juara WBC kala itu.
D isamping itu, Trevor Berbick adalah lawan yang mengantarkan Tyson mengukir sejarah.
Berbick ketika itu bukan hanya dikenal sebagai sang juara saja, juga penakluk Muhammad Ali.
Dahulu Tyson sudah pernah berjanji pada Ali untuk membalaskan kekalahannya.
Baca Juga: Suksesor Valentino Rossi Tak Keberatan Dicap sebagai Anti-Marquez
Masalah hutang janji, Tyson membayarnya dengan lunas.
Pria 53 tahun ini berhasil mengalahkan Berbick pada ronde kedua tepat dihadapan Ali di bangku penonton.
Pada usia 20 tahun, Mike Tyson menjadi juara dunia termuda dalam divisi kelas berat usai menumbangkan Berbick.
Cus D'Amato kala itu memang tidak menyaksikan mantan muridnya berlaga, tetapi semangatnya masih tertanam pada sosok Tyson.
Semua tidak menduga, ternyata korban bullying bisa menjadi salah satu bintang tinju terbesar dunia.
Bahka, sekarang Tyson menamai dirinya sendiri dengan sebutan The Baddest Man On The Planet.
Baca Juga: Fabio Quartararo: Saya Tidak Menyingkirkan Valentino Rossi!
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thesportsman.com |
Komentar