Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Mike Tyson, Awalnya Korban Bullying, Kini Jadi Pria Paling Jahat di Planet Ini

By Fauzi Handoko Arif - Sabtu, 13 Juni 2020 | 21:25 WIB
Aksi Mike Tyson (kanan)  ketika menghadapi juara tinju kelas berat WBC, Trevor Berbick, dalam pertandingan di Las Vegas Hilton, Paradise, Nevada, Amerika Serikat, 22 November 1986.
TWITTER.COM/BOXINGNEWSED
Aksi Mike Tyson (kanan) ketika menghadapi juara tinju kelas berat WBC, Trevor Berbick, dalam pertandingan di Las Vegas Hilton, Paradise, Nevada, Amerika Serikat, 22 November 1986.

BOLASPORT.COM - Perihal masa depan semua tidak tahu, itu juga berlaku bagi Mike Tyson yang secara tak sadar menjadi petinju karena menemukan hidayah.

Dikutip BolaSport.com dari The Sportsman, tinju adalah penyelamat kehidupan bagi Mike Tyson.

Si Leher Beton dahulu lahir di New York dengan keadaan ditelantarkan ayahnya dan sering ditinggal pergi oleh ibunya, Lorna Mae.

Dia tumbuh di lingkungan kejam karena sering menjadi korban bully teman-temannya karena memiliki suara bernada tinggi.

Tyson sering terkena intimidasi oleh teman-temannya selama masa kecil, tetapi hal tersebut mengubahnya menjadi "The Baddest Man On The Planet".

Baca Juga: Pelatih Kento Momota Heran BAM Rekrut Flandy Limpele Jadi Pelatih

Selama masih remaja, Tyson menemukan pelipur lara dari lingkungannya yang kejam.

Dia membesarkan dan merawat burung merpati yang ditemukan di sebuah apartemen lama di wilayah Brooklyn, New York.

Tyson begitu peduli dan menemukan kenyamanan dengan memelihara merpati.

Dalam memelihara merpati, dia menyembunyikannya dari teman-temannya.

Kemudian teman-temannya mengetahui hal yang disembunyikan oleh Tyson.

Baca Juga: Gertakan Tyson Fury, Akui Punya Pukulan Hebat daripada Anthony Joshua

Mereka mengetahui jika Tyson menyembunyikan merpati tanpa memberitahukan kepada teman-temannya.

Alhasil teman-temannya yang dikomandoi oleh Gary Flowers seorang pemuda lokal untuk mengacaukan merpati milik Tyson.

Flowers kemudian mengambil merpati milik Tyson dan Tyson berusaha untuk memintanya kembali.

Gagal mendengar Tyson untuk mengembalikan merpatinya, Flowers justru melakukan hal tak terduga.

Dia memilih untuk mematahkan kepala burung itu dan kemudian darahnya dioleskan di wajah dan kemeja Tyson.

Baca Juga: Pernah Bikin Manny Pacquiao Sekarat di Atas Ring, Marquez Siap Bertarung Lagi

Tyson kemudian marah dan menantang Flowers berkelahi.

Dalam perkelahian pertamanya, dia masih belum bisa melakukan pukulan kombinasi maupun uppercut mematikan.

Namun, Tyson memenangkan pertarungan pertamanya sebagai pria yang hidup di lingkungan kejam.

Sementara itu, selama masih kecil, Tyson kerap terlibat berbagai bentuk kejahatan karena New York dahulu adalah kota kriminal.

Totalnya Si Leher Beton sudah tertangkap sebanyak 38 kali hingga wajahnya mulai dikenal oleh komplotan gangster di wilayah New York.

Baca Juga: Bukti Justin Gaethje Perlu Pikir Ulang Strategi Hadapi Khabib Nurmagomedov

Akibat perilaku buruknya, dia dikirim ke Tryon School for Boys di Johnstown, New York.

Tempat tersebut merupakan tahanan bagi remaja, dan disana lah bakat Tyson sebagai petinju mulai terlihat.

Bobby Stewart, seorang penasihat bagi mereka yang berada di dalam tahanan, mulai menaruh minat bakat Tyson.

Dia kemudian memperkenalkan Mike Tyson kepada pria yang mengubah kehidupannya secara drastis hingga dikenal sampai sekarang.

Tyson dikenalkan oleh Stewart kepada pelatih tinju legendaris, Cus D'Amato.

Baca Juga: Rematch Lawan Max Holloway, Juara Kelas Bulu UFC Yakin Menang Lagi

Cus D'Amato sendiri diketahui adalah pelatih Floyd Patterson dan Jose Torres.

D'Amato dahulu hidup dengan tidak nyaman setelah dua murid di atas telah mengakhiri karier sebagai petinju.

Dia kemudian menjadi wali sah untuk Tyson setelah ibu Iron Mike itu meninggal.

Dalam kehidupan, D'Amato memberikan sesuatu yang dibutuhkan Tyson yaitu seorang panutan.

D'Amato kemudian melatih Tyson bertinju hingga pada puncaknya meraih medali emas Olimpiade Junior 1981 dan 1982.

Baca Juga: Ahsan/Hendra Sebut Pencapaian pada Tahun 2019 Jadi yang Terbaik

Setelah meraih dua medali emas itu, pada 1985 di usia 18 tahun, Tyson mengawali debut profesionalnya sebagai petinju.

Setelah berhasil mengumpulkan 11 kemenangan secara KO, dia dijuluki "the next top heavyweight" oleh media olahraga.

Pada saat itu juga, Tyson kehilangan seorang maestro yang mengubah hidupnya meninggal dunia, D'Amato pada 1985.

Setelah kematian D'Amato, banyak orang memprediksi karier Tyson akan tamat.

Baca Juga: Kesal Mike Tyson Direndahkan, Alasan Tyson Fury Semangat Bangkit dari Keterpurukan

Dua petinju legendaris, Mike Tyson (kiri) dan Muhammad Ali (kanan).
TWITTER.COM/BADLEFTHOOK
Dua petinju legendaris, Mike Tyson (kiri) dan Muhammad Ali (kanan).

Namun prediksi itu telah dipatahkan, Tyson kemudian mengumpulkan 16 kemenangan selanjutnya dan bertarung untuk titel juara kelas berat pertama.

Dia kemudian bertemu dengan Trevor Berbick, sang juara WBC kala itu.

D isamping itu, Trevor Berbick adalah lawan yang mengantarkan Tyson mengukir sejarah.

Berbick ketika itu bukan hanya dikenal sebagai sang juara saja, juga penakluk Muhammad Ali.

Dahulu Tyson sudah pernah berjanji pada Ali untuk membalaskan kekalahannya.

Baca Juga: Suksesor Valentino Rossi Tak Keberatan Dicap sebagai Anti-Marquez

Masalah hutang janji, Tyson membayarnya dengan lunas.

Pria 53 tahun ini berhasil mengalahkan Berbick pada ronde kedua tepat dihadapan Ali di bangku penonton.

Pada usia 20 tahun, Mike Tyson menjadi juara dunia termuda dalam divisi kelas berat usai menumbangkan Berbick.

Cus D'Amato kala itu memang tidak menyaksikan mantan muridnya berlaga, tetapi semangatnya masih tertanam pada sosok Tyson.

Semua tidak menduga, ternyata korban bullying bisa menjadi salah satu bintang tinju terbesar dunia.

Bahka,  sekarang Tyson menamai dirinya sendiri dengan sebutan The Baddest Man On The Planet.

Baca Juga: Fabio Quartararo: Saya Tidak Menyingkirkan Valentino Rossi!

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Thesportsman.com
REKOMENDASI HARI INI

Nami Matsuyama/Chiharu Shida Pecah Kongsi, 2 Turnamen Shida Gandeng Peraih Emas Olimpiade

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X