BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis spesialis ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon, mengatakan bahwa dia belum sepenuhnya nyaman untuk mengikuti sebuah turnamen.
Pandemi virus Corona alias Covid-19 ternyata mampu membawa dampak besar bagi dunia olahraga, begitu pula yang sedang dirasakan oleh Marcus Fernaldi Gideon.
Bersama sang partner, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus masih belum kehilangan hasratnya untuk menjaga performa agar tidak tergusur dari posisi nomor satu dunia.
Harapan Marcus untuk membawa Indonesia menuai sukses besar dalam ajang internasional pada tahun ini pun terhambat karena pandemi yang belum berakhir.
Baca Juga: Lee Chong Wei: Saya Melakukan Keputusan Yang Tepat untuk Pensiun
Situasi kian tidak menguntungkan setelah Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) menangguhkan dan membatalkan beberapa turnamen.
Meski BWF telah merilis daftar turnamen yang akan dimulai pada bulan Agustus mendatang, rasa khawatir dan tidak nyaman masih menyelimuti benak Marcus.
Protokol-protokol kesehatan yang sedang dirancang beberapa negara penyelenggara turnamen tidak serta merta membuat ayah satu anak ini bisa merasa lega.
"Rasa khawatir pasti ada, kami kan perginya jauh-jauh, di pesawat rentan tetapi mau bagaimana kan memang kerjaan kami seperti ini," kata Marcus, dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
Baca Juga: Kelak, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Akan Kalahkan Endo/Watanabe
Meski was-wa, Marcus sepenuhnya menyadari bahwa dia tidak bisa mangkir dari sebuah turnamen jika tidak mau diberi sanksi alias hukuman oleh BWF.
Dalam kesempatan yang sama, pebulu tangkis asal Jakarta itu memberikan saran kepada BWF agar sebaiknya mereka menunda turnamen yang ada demi keselamatan dari pemain dan ofisial.
"Kalau tidak ikut turnamen, nanti rangkingnya turun dan didenda, makanya kalau situasinya belum aman, saran saya BWF jangan start (turnamen) dulu," ucap Marcus.
Kegelisahan Marcus Fernaldi Gideon juga diungkapkan pelatih ganda campuran, Nova Widianto dalam acara penyerahan bonus All England Open 2020 dari PB Djarum.
"Kalau belum terlalu aman sebaiknya jangan dipaksakan, tetapi melihat dari sisi atlet-atlet sih memang mereka perlu tanding," ujar Nova.
"Kalau rangking untuk Olimpiade, baru mulai dihitung di German Open 2021 nanti, tetapi (turnamen) di awal tahun 2021 juga perlu untuk seeded mereka," kata Nova lagi.
Baca Juga: Selain Marcus/Kevin, Ini Pebulu Tangkis Indonesia yang Raih Tempat pada Olimpiade Tokyo 2020
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar