BOLASPORT.COM - Kapten timnas Jepang, Maya Yoshida, mengungkapkan bahwa jurang antara pasukan Samurai Biru dengan timnas di Asia Tenggara sudah semakin sempit.
Timnas Jepang dapat dikatakan sebagai tim terkuat yang ada di Asia saat ini.
Pasukan Samurai Biru menjadi satu-satunya negara Asia yang mampu menembus 30 besar dalam ranking FIFA, tepatnya peringkat ke-28.
Pesaing terdekat timnas Jepang adalah timnas Iran yang terpaut lima peringkat di bawahnya.
Baca Juga: Galang Donasi, APPI Serahkan 1.500 APD kepada Gugus Tugas COVID-19
Bila dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Jepang tentu berada sangat jauh di atas.
Vietnam yang menjadi timnas terkuat di ASEAN saja hanya menempati peringkat ke-94, apalagi Indonesia yang duduk di peringkat ke-173.
Meski begitu, kapten timnas Jepang, Maya Yoshida, menilai bahwa jurang antara negeranya dan negara-negara di ASEAN sudah semakin sempit.
Hal itu dirasakannya ketika menghadapi timnas Vietnam di gelaran Piala Asia pada 2019 silam.
Baca Juga: Pemain Timnas U-19 Indonesia Ini Pernah Antar Pulang Zahra Musdalifah
Timnas Jepang hanya mampu menang 1-0 atas Vietnam ketika bertemu di perempat final.
"Saya rasa jurang perbedaan (antara timnas Jepang dan timnas di Asia Tenggara) semakin mengecil," ucapnya dikutip Bolasport.com dari VocketFC.
"Jepang pernah berhadapan dengan Vietnam dan hanya mampu meraih kemenangan 1-0," tambahnya.
Menurut Yoshida, di masa lalu, timnas Jepang jauh lebih kuat bila dibandingkan dengan tim-tim dari Asia Tenggara.
Baca Juga: Dukung Liga 1 Kembali Bergulir, Marc Klok Keberatan dengan Hal Ini
Namun kini dengan hadirnya banyak pelatih hebat yang turun melatih di Asia Tenggara, perbedaan kekuatan itu tidak lagi terlalu besar.
Timnas Thailand bahkan saat ini dilatih oleh Akira Nishino, pelatih yang membawa Maya Yoshida dkk mengikuti Piala Dunia 2018.
"Saya rasa tujuh atau delapan tahun lalu lebih mudah bagi kami untuk meraih kemenangan dibanding sekarang," tutur Maya.
"Saya lihat, Thailand juga mengeluarkan banyak uang dan mereka kini dibimbing oleh pelatih dari Jepang yaitu Akira Nishino."
Baca Juga: Demi Jaga Kondisi Tubuhnya Fit, Erwin Ramdani Terus Semangat Berlatih
"Beliau merupakan pelatih kami ketika mengikuti Piala Dunia 2018," sambungnya.
Peningkatan kualitas para pemain timnas di Asia Tenggara juga disertai dengan keberadaan empat pemain Thailand yang berlaga di Liga Jepang.
Sedangkan timnas Vietnam menunjukkan tajinya dengan memenangi dua turnamen bergengsi di Asia Tenggara, yakni Piala AFF 2018 dan SEA Games 2019.
Indonesia sendiri masih menjadi yang terbawah di antara tim-tim kuat di ASEAN.
Baca Juga: Ini Striker Lokal Terakhir yang Raih Gelar Top Scorer di Liga Indonesia
Namun, kehadiran mantan pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong, dapat menjadi oase di tengah padang gurun sepak bola nasional.
Pelatih yang sanggup membawa Korea Selatan berlaga di Piala Dunia 2018 itu diyakini dapat membawa perubahan positif dalam skuad Garuda.
Di sisi lain, dua pemain timnas U-22 Indonesia, Osvaldo Haay dan Egy Maulana Vikri, juga sempat dinilai pantas bermain di Liga Jepang.
Baca Juga: Usai Cukur Jenggot, Lionel Messi Jadi Kembaran Legenda Manchester United
Timnas Indonesia juga memiliki sederet pemain muda lain yang tengah meniti karier di luar negeri seperti Bagus Kahfi, Brylian Aldama, Yanto Basna, dan Witan Sulaiman.
Keberadaan mereka tentu menjadi titik terang bagi sepak bola Tanah Air di masa depan.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | vocketfc.com |
Komentar