BOLASPORT.COM - Conor McGregor (Irlandia) mengumumkan pensiun sebagai petarung UFC pada 7 Juni kemarin.
Bagi Conor McGregor, ini merupakan keputusan pensiunnya yang ketiga pada UFC setelah 2016 dan 2019.
Sebelum memutuskan pensiun, Conor McGregor menyandang status megabintang UFC dengan cepat. McGregor juga mampu meraih gelar juara di dua divisi berbeda.
McGregor menjalani pertarungan pertama di kelas ringan pada ajang Mixed Martial Art (MMA) dengan mengalahkan Gary Morris melalui technical knockout (TKO) di ronde kedua, 9 Maret 2008.
Baca Juga: Anak-anak Mike Tyson Tidak Takut Pamerkan Kekayaan dan Bakat Mereka
Setelah itu, ia memutuskan naik kelas ke kelas bulu. Sepanjang 2011 dan 2012, McGregor meraih delapan kemenangan beruntun, termasuk memenangi gelar kelas bulu dan kelas ringan CWFC.
Torehan dua gelar itu membuatnya jadi atlet bela diri campuran pertama asal Eropa yang menyandang gelar dari dua kelas berbeda.
McGregor telah menempuh perjalanan panjang sejak memulai pekerjaan sebagai tukang ledeng di Dublin pada pertengahan hingga akhir 2000-an.
Sejak pertarungannya dengan Chad Mendes (Amerika Serikat/AS) di UFC 189, kekuatan penghasilannya telah meningkat secara drastis.
Pada pertarungan Mendes, McGregor menghasilkan hampir 50 juta dolar AS (sekitar Rp 707 miliar) dalam pendapatan bayar per tayang.
Saat melawan Jose Aldo (Brasil), pertarungan menghasilkan pembelian tayangan 1,2 juta dolar AS (sekitar Rp 16 miliar) dan 72 juta dolar AS (sekitar Rp 1,1 triliun), serta 10 juta dolar AS (sekitar Rp 14 miliar) dalam tayangan langsung.
Pada pertarungan pertamanya dengan Nate Diaz (Brasil) ini menghasilkan 1,5 juta pembelian tayangan secara besar-besaran dan pendapatan 90 juta dolar AS (sekitar Rp 1,27 triliun) dari PPV (Pay Per View).
Dalam pertandingan ulang melawan Nate Diaz, McGregor membalas kekalahannya dan membuat UFC dan dirinya sendiri mendapat banyak uang dalam pertarungan tersebut.
Baca Juga: Mike Tyson Pernah 2 Kali Bangkrut dan Bertanding untuk Bayar Tagihan
Pertarungan ini menghasilkan lebih dari 1,65 juta pembelian dan 99 juta dolar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) dalam pendapatan PPV dan hampir 8 juta dolar AS (Rp 113 miliar) dalam tayangan langsung.
Untuk pertarungan berikutnya melawan Eddie Alvarez (AS), ia memiliki angka yang sama dengan pendapatan PPV dan pendapatan siaran langsung hampir mencapai 96 juta dolar AS (sekitar Rp 1,35 triliun)
Namun sejauh ini, pertarungan yang paling menguntungkan adalaah saat melawan petinju Floyd Mayweather (AS) yang membat pembelian besar-besaran 4,3 juta PPV dan menghasilkan 430 juta dolar AS (Rp 6,067 triliun) serta tayangan langsung senilai 55,4 juta dolar AS (Rp 782 miliar).
Antisipasi yang dihasilkan untuk pertarungan dengan Khabib Nurmagomedov (Rusia) menjadi pertarungan paling menguntungkan dengan UFC.
Pendapatan dari pertarungan itu melampaui 156 juta dolar AS (Rp 2,20 triliun). Pertarungan ini juga menghasilkan 17,1 juta dolar AS (Rp 241 miliar) dari tayangan langsung.
Meskipun tidak mencapai angka yang sama dengan pertarungan sebelumnya, pertarungan terbarunya dengan Donald Cerrone (AS) di UFC 246 masih menghasilkan 1 juta pembelian video tayangan sebesar 65 juta dolar AS (918 miliar) dan 11 juta dolar AS (Rp 155 miliar) di tayangan langsung.
Angka-angka luar biasa ini berarti bahwa di seluruh pertarungan ini, McGregor telah menghasilkan sebanyak 13.275 juta pembelian video dan menghasilkan lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp 14 triliun) dalam pendapatan PPV dan total siaran langsung sebesar 134,3 juta dolar AS (Rp 1,89 triliun).
Tak perlu diragukan, jika ini adalah yang terakhir dari McGregor, ia akan hidup cukup nyaman di masa pensiun.
Baca Juga: Perihal Peringkat Petinju Terbaik, Tyson Fury Ungguli Manny Pacquiao
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | givemesport.com |
Komentar