BOLASPORT.COM - Ketika berpartisipasi di Piala Dunia 1938, kapten Indonesia, Achmad Nawir merupakan seorang mahasiswa kedokteran.
Gelaran Piala Dunia tahun 1938 mungkin tak akan pernah dilupakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Pasalnya ajang tersebut merupakan satu-satunya kesempatan yang pernah didapatkan Indonesia untuk mengikuti Piala Dunia.
Akan tetapi, kala itu Indonesia masih menggunakan nama Hindia Belanda.
Menggunakan format sistem gugur, Indonesia atau Hindia Belanda hanya melakoni satu pertandingan di Piala Dunia 1938.
Baca Juga: Timnas Indonesia Minim Prestasi, Masyarakat Belum Bangga 100 Persen
Indonesia atau Hindia Belanda harus gugur setelah dikalahkan oleh Hungaria dengan skor telak 0-6.
Dilansir BolaSport.com dari akun resmi instagram PSSI, pasukan pemain Indonesia saat itu di pimpin oleh seorang mahasiswa kedokteran, Achmad Nawir.
Achmad Nawir merupakan mahasiswa kedokteran di Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS), Surabaya, Jawa Timur.
Sebelum menjadi kapten Indonesia, Achmad tercatat sebagai gelandang di klub Houd Braef Stand (HBS).
Penampilan apiknya bersama HBS yang membuat Achmad terpilih menjadi kapten Indonesia.
Setelah Indonesia gugur, Achmad kembali memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya.
Alhasil pada tahun 1939, Achmad akhirnya resmi menjadi dokter.
Setelah itu, Ahmad terjun ke medan perang sebagai tim medis.
Barulah seusai Indonesia merdeka, Achmad mendirikan klinik rawat inap di Surabaya.
Baca Juga: Dua Pemain yang Harus Diwaspadai Timnas U-19 Indonesia di Piala Asia U-19
Sementara itu, karir Achmad sebagai kapten Indonesia di Piala Dunia mungkin tak terlalu memuaskan karena tersingkir di putaran pertama.
Akan tetapi Achmad masih menjadi salah satu sosok yang penting dalam dunia sepak bola Indonesia.
Bahkan prestasi yang telah ia capai dengan menjadi kapten di Piala Dunia sampai saat ini belum ada yang menyamainya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : |
Komentar