Poin ketiga, menurutnya sepak bola saat ini bukan kebutuhan pokok, bahkan mungkin kehidupan mewah.
Sehingga rakyat tidak lagi melihat sepak bola sebagai kebutuhan.
"Rumah sakit dan tenaga medis saat ini lebih ekstra fokus pada masalah Covid-19 sehingga sakit apapun protokolnya mereka pasti ke Covid-19," ucap poin keempat Haruna Soemitro.
"Olimpiade ditunda, PON Papua ditunda, terakhir ibadah haji dibatalkan, adalah fakta nyata bahwa ada masalah yang lebih serius di samping semua itu, adalah kesehatan dan keselamatan manusia," bunyi poin kelima dari pria berkacamata tersebut.
Pada poin keenam, ia mengatakan kompleksitas masalah yang akan dihadapi khususnya pertanggung jawaban semua pihak.
Baca Juga: Presiden LaLiga Memohon Lionel Messi untuk Bertahan di Barcelona
Jika ada masalah yang datang, maka itu akan menjadi beban tanggung jawab semua pihak secara legal maupun moral.
"Belum ada pencabutan status darurat bencana non alam dari Presiden melalui Kepres, artinya Kepres sebelumnya tentang status bencana non alam masih berlaku," poin ketujuh.
"Menutup buku kompetisi 2020 dan membukanya kembali setelah semuanya bersih," poin kedelapan.
"Aspirasi 12 klub peserta Liga 1 yang meminta kompetisi 2020 dihentikan, dengan berbagai alasan dan pertimbangannya sebagaimana disampaikan dalam zoom meeting," bunyi poin kesembilan Haruna Soemitro.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar