BOLASPORT.COM - Hari ini empat tahun lalu, Lionel Messi merasakan salah satu momen pahit dalam karier sepak bolanya bersama timnas Argentina.
Tanggal 26 Juni 2016, timnas Argentina bersua Cile pada final Copa America.
Lionel Messi mengusung misi besar dalam duel di MetLife Stadium tersebut, yakni mendapatkan gelar juara perdana bareng tim senior Albiceleste.
Namun, harapan tinggalah harapan. Sang superstar gagal memenuhi misinya setelah Argentina kalah adu penalti dari Cile.
Baca Juga: Pemain Persita Fokus Kejar Skripsi Sembari Sekali-kali Main Sepeda
Kedua tim terpaksa menjalani adu tos-tosan setelah bermain tanpa gol hingga dua kali perpanjangan waktu selesai.
Ironisnya, Messi bersama Lucas Biglia jadi sosok yang gagal menunaikan tugas sebagai eksekutor tendangan penalti Argentina.
Sementara itu, dari lima algojo yang diturunkan Cile, cuma Arturo Vidal yang tembakannya tak berbuah gol.
Baca Juga: PBSI Home Tournament - Jadi Runner-up, Ini Saran Kevin Sanjaya kepada Moh Reza
Kegagalan tersebut lantas menyeret Messi ke dalam lubang kesedihan.
"Sekitar pukul 2 pagi, saya pergi ke ruang persediaan barang tim dan menemukan Leo (sapaan akrab Messi) benar-benar sendirian. Dia menangis seperti anak kecil yang kehilangan ibunya," kata eks pelatih fisik Argentina dan Barcelona, Elvio Paolorosso.
Kekalahan tersebut juga mengandaskan ambisi Argentina untuk balas dendam kepad Cile.
Satu tahun sebelumnya, di kompetisi yang sama, mereka dikalahkan lawan serupa dalam laga puncak.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar