BOLASPORT.COM - Juergen Klopp mengaku siap dikritik usai memberikan izin kepada para pemainnya untuk melakukan pesta perayaan gelar juara Liga Inggris.
Liverpool telah resmi menjadi juara Liga Inggris 2019-2020.
Gelar tersebut menjadi yang pertama kalinya sejak 30 tahun lalu bagi Liverpool.
Tak ayal, gelar tersebut disambut dengan penuh suka cita oleh para pemain Liverpool.
Para pemain Liverpool langsung merayakan pesta usai mereka menyaksikan laga Chelsea vs Manchester City.
Baca Juga: Liverpool Juara Liga Inggris, Juergen Klopp Pelatih Kampiun Pertama Asal Jerman
Akan tetapi, ada beberapa pihak yang mengkritik perayaan gelar juara yang dilakukan oleh anak asuh Juergen Klopp itu.
Hal tersebut tidak terlepas dari kondisi Inggris yang masih dilanda pandemi COVID-19.
Namun, Klopp mengaku memiliki alasan tersendiri mengizinkan anak asuhnya untuk mengadakan perayaan gelar juara.
"Itu adalah hal paling minimal yang harus kami lakukan," ucap Klopp seperti dilansir BolaSport.com dari Daily Mirror.
"Anda tidak bisa atau saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jika semuanya sendiri di rumah."
Baca Juga: LIVERPOOL JUARA - Satu Alasan Buat Juergen Klopp Pesimistis Raih 100 Poin
"Ya, dengan keluarga kami tapi masih sedikit sendiri dan tanpa pemain bersama-sama, bagaimana rasanya."
"Jadi, (perayaan) itu sempurna. Itu terorganisir dengan sempurna," kata Klopp melanjutkan.
Pelatih asal Jerman tersebut memaklumi jika ada orang yang memang mengkritik perayaan gelar yang mereka lakukan.
Namun, Klopp mengaku telah melakukannya sesuai dengan protokol kesehatan yang ada dan berlaku di Inggris.
"Saya bisa mengerti jika orang-orang mempertanyakannya, tapi kami berada di ruang tertutup dan kami semua sudah dites dua kali dalam seminggu," ujar Klopp.
Baca Juga: Liverpool Era Juergen Klopp Musim Ini Seram seperti Mike Tyson
"Tidak ada orang lain di sana, tidak ada staf dapur dari hotel, tidak ada, hanya kami, yang sekarang dites selama lima minggu, dua kali seminggu dan sejauh ini tidak ada kasus positif."
"Jika orang ingin mengkritik itu, maka itulah hidupku, aku harus selalu mengambil hal-hal seperti ini, tapi kami pikir tidak apa-apa untuk melakukannya," tutur Klopp menambahkan.
Klopp juga memberikan argumen lain bahwa perayaan gelar Liga Inggris yang dilakukan sangat privat.
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu mengaku hanya orang yang berada di Melwood selama 12 bulan terakhir yang boleh datang.
Selain itu, Klopp mengaku bahwa tidak merayakan gelar Liga Inggris adalah sesuatu yang salah.
Baca Juga: LIVERPOOL JUARA - Juergen Klopp Beberkan Alasan Tolak Kontrak Seumur Hidup
Hal itu dikarenakan seluruh pemain dan staf Liverpool telah bersama-sama sepanjang musim dan sudah saatnya merayakan.
"Itu adalah malam yang privat," ucap Klopp.
"Di Madrid kami mengajak semua keluarga kami di sana tapi ada juga staf perusahaan di sana dan itu adalah pesta besar."
"Tadi malam mungkin lebih emosional, Anda harus mengobrol satu sama lain lebih sering, mengobrol berkelompok dan merefleksikan apa yang sudah dilakukan selama satu musim."
"Itu benar-benar malam yang privat."
Baca Juga: Sir Alex Ferguson Sudah Tahu Liverpool Akan Berjaya di Tangan Juergen Klopp
"Hanya orang-orang yang berada di Melwood selama 12 bulan terakhir setiap hari yang di sana."
"Itulah yang membuat spesial. Kami berkumpul bersama dan kami semua berharap Chelsea meraih kemenangan."
"Untungnya, mereka (Chelsea) melakukannya dan pesta bisa benar-benar dimulai."
"Itu adalah malam yang sangat panjang dan memang demikian. Kami pantas mendapatkannya dan kami telah bekerja keras untuk itu. Kami pantas mendapatkan momen itu tadi malam."
"Kami ingin bersama. Kami telah melalui musim yang panjang dan melaluinya bersama-sama dan tidak merayakannya dengan rekan-rekan adalah sesuatu yang salah," tutur Klopp melanjutkan.
Baca Juga: Tenang Fan Liverpool, Juergen Klopp Sudah Siapkan Rencana Gila untuk Rayakan Gelar Juara
Klopp living his best life. pic.twitter.com/dzb7SHAZRc
— Kloppholic (@Kloppholic) June 26, 2020
Liverpool berhasil menjadi juara setelah berhasil mengoleksi 86 poin dan tidak mungkin terkejar oleh Manchester City.
Manchester City mengoleksi 63 poin dan menyisakan 7 pertandingan.
Itu artinya, The Citizens hanya mampu mengoleksi maksimal 21 poin jika memenangkan semua laga.
Padahal, selisih poin mereka dengan Liverpool adalah 23 poin.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Daily Mirror |
Komentar