BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, mengungkap kunci kemenangan mereka pada babak penyisihan Grup B PBSI Home Tournament.
Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati meraih kemenangan penting atas Ghifari Anandaffa Prihardika/Angelica Wiratama yang menjadi lawan pertama pada turnamen internal PP PBSI.
Duet Rehan/Lisa menang dengan skor 21-16, 14-21, 22-20 setelah menjalani laga sengit selama tiga gim di Hall Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Rabu (1/5/2020).
Hasil positif tersebut membuat Rehan/Lisa punya peluang lolos ke babak selanjutnya.
Baca Juga: Hasil PBSI Home Tournament - Akbar/Winny Menang Telak Atas Teges/Indah
Rehan/Lisa mengakui, ketenangan dan komunikasi menjadi kunci kemenangan mereka pada pertandingan melawan Ghifari/Angelica.
Apalagi, gim ketiga harus diselesaikan melalui setting point.
"Waktu setting 20-20 tadi, kami saling komunikasi, sabar saja, dan jangan terbawa emosi," ucap Lisa, dikutip BolaSport.com dari Badmintonindonesia.org.
Sementara itu, Rehan menceritakan kejadian yang dialaminya dan Lisa selama menjalani pertandingan.
"Pada gim pertama, lawan belum tahu cara main kami, mereka banyak main drive panjang dan mempercepat tempo," tutur Rehan.
"Namun, pada gim kedua, permainan kami mulai terbaca, dan kami terlambat mengubah strategi," kata dia melanjutkan.
Baca Juga: Hasil PBSI Home Tournament - Zacharia/Bela Menang Dua Gim Langsung
Di sisi lain, kekalahan yang ditelan Ghifari/Angelica dari Rehan/Lisa memastikan mereka keluar dari persaingan pada PBSI Home Tournament.
Adapun Rehan/Lisa akan menghadapi Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso untuk menentukan juara Grup B.
"Kami sering ketemu di latihan, mau gak mau harus fight," ujar Rehan.
"Mereka kan lebih diunggulkan, kami mau kasih yang terbaik saja, pokoknya bermain lebih baik dari hari ini," kata dia menegaskan.
Baca Juga: Pernah Kalah Telak, Petarung Ini Tak Kapok Lawan Francis Ngannou
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar