BOLASPORT.COM - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memastikan akan menaikan uang subsidi sebesar Rp 800 juta perbulan yang dibagikan ke klub Liga 1 2020 selama Covid-19.
Uang subsidi tersebut sejatinya sudah naik setelah sebelum Covid-19 para klub Liga 1 2020 hanya mendapatkan sekitar Rp 520 juta.
Menurut COO Bhayangkara FC, Sumardji, uang subdisi sebesar Rp 800 juta perbulan tidak cukup untuk membayar gaji pemain dan ofisial.
Bhayangkara FC harus memutar otak bagaimana caranya untuk bisa membayar hak pemain dan ofisial setiap bulan.
Kata Sumardji, Bhayangkara FC sedang kesulitan mendapatkan pemasukan dana dari sponsor.
Meski begitu, Sumardji berharap PSSI dan PT LIB benar-benar merealisasikan dana subsidi sebesar Rp 800 juta perbulan kepada klub Liga 1 2020.
Baca Juga: PSIS Semarang Masih Belum Berpikir untuk Gelar Persiapan Lanjutan Liga 1
"Kalau kami andalkan dana subsidi, paling berapa sih," kata Sumardji kepada wartawan.
"Walaupun naik jadi Rp 800 juta, masih kurang untuk membayar gaji pemain."
"Sekarang kami hanya menunggu kepastian dari sponsor dan subsidi saja," ucap pria yang saat ini menjabat sebagai Kapolres Sidoarjo tersebut.
Baca Juga: Bukan Persib, Satu Klub Liga 1 2020 Sudah Mulai Gelar Latihan Kembali
PSSI dan PT LIB sebelumnya sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 terkait penyesuaian gaji sebelum kompetisi dilanjutkan pada Oktober mendatang.
Dalam SK tersebut, para klub Liga 1 2020 dapat melakukan perubahan kontrak kerja dengan pemain dan ofisial menjadi 50 persen.
Federasi sepak bola Indonesia itu sebelumnya juga sempat mengeluarkan SK terkait pembayaran gaji pemain untuk Maret sampai Juni 2020.
Baca Juga: Kata Lin Dan Usai Memutuskan untuk Pensiun sebagai Pebulu Tangkis
Klub Liga 1 2020 dipersilahkan untuk membayar gaji sebesar 25 persen.
"Bingung saya kalau masalah pembayaran gaji ini, sekarang 50-60 persen tapi sponsor belum ada yang masuk."
"Ya semoga saja ada cara nanti," ucap Sumardji.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar