BOLASPORT.COM - Bundesliga 2019-2020 sudah resmi berakhir. Tuntasnya kompetisi musim ini juga menandainya selesainya perjalanan karier dua legenda sepak bola di Liga Jerman.
Karier pemain sepak bola tidak bertahan selamanya.
Tahun silih berganti dan selalu ada pemain hebat serta terkenal yang pensiun atau istilah bekennya gantung sepatu.
Tahun 2020 ini pun tak terkecuali, dengan dua legenda Bundesliga yang memutuskan untuk menggantung dan mengistirahatkan sepatu mereka di almari bersama koleksi trofi yang telah mereka kumpulkan.
Mario Gomez dan Claudio Pizarro adalah legenda sepak bola baik untuk klub maupun negaranya masing-masing.
Keduanya telah mencapai puncak dalam karier dan mendapatkan tempat spesial di
hati para penggemar.
Baca Juga: Hasil DFB Pokal - Bayern Muenchen Juara, Robert Lewandowski Tembus 50 Gol
Mario Gomez Garcia, Patriot Sejati Stuttgart
Mantan striker tim nasional Jerman, Mario Gomez, memutuskan pensiun dari sepak bola pada usia 34 tahun.
Gomez pensiun setelah membantu klub pertama dan terakhirnya, VfB Stuttgart, memenangi promosi mereka kembali ke Bundesliga.
Ia mencetak satu-satunya gol bagi timnya dalam kekalahan 1-3 Die Roten dari Darmstadt 98 pada pertandingan terakhir Stuttgart di 2.Bundesliga 2019-2020 pada 28 Juni lalu.
Klub jawara Liga Jerman lima kali tersebut finis di belakang Arminia Bielefeld untuk kembali ke divisi utama setelah bermain di divisi dua selama satu musim.
Adalah mimpi dan misi terakhir Gomez untuk menyelesaikan kariernya di VfB, terlebih lagi berhasil mengantar klub tercintanya kembali ke level teratas sepak bola Liga Jerman.
Striker jangkung yang telah tampil sebanyak 78 kali untuk Jerman sebelum pensiun dari level internasional dua tahun lalu itu memulai karier klubnya di Stuttgart.
Gomez memenangi Bundesliga pada musim 2006-2007 sebelum akhirnya ditarik Bayern Muenchen.
Bersama Bayern Muenchen ia memenangi Bundesliga berlipat kali lebih banyak dan Liga Champions satu kali.
Gomez sempat merumput selama beberapa musim bersama AC Fiorentina, VfL Wolfsburg, dan Besiktas sebelum kembali ke kampung halamannya, Stuttgart, pada musim 2017-2018.
Baca Juga: Musim Depan, Erling Haaland Bakal Kenakan Nomor Punggung Baru
Claudio Pizarro, Orang Peru Pencetak Sejarah di Bundesliga
Dicintai oleh banyak orang, dimusuhi oleh lebih banyak lagi.
Menjadi Claudio Pizarro bukan perkara mudah, tetapi untuk terus loyal selama 20 tahun di salah satu liga paling menuntut di dunia membuat hal itu semakin sulit lagi.
Fakta tersebut menjadi satu alasan yang cukup untuk membuatnya dihormati.
Sejak 1999, Claudio Pizarro mendedikasikan dirinya terhadap kerja keras yang membawanya ke titik sekarang.
Catatan demi catatan yang hampir mustahil untuk ditandingi oleh pemain Peru
lainnya diukir.
Torehan enam gelar liga dan 199 gol telah menaikkan standar yang ia ciptakan sendiri.
Pizarro adalah pencetak gol terbanyak kedua di Bundesliga pada abad ke-21, yang hanya mampu dilampaui oleh Robert Lewandowski.
Ia juga adalah pemain asing dengan jumlah gol tertinggi kedua dalam sejarah Bundesliga dengan 199 gol dalam 478 pertandingan, lagi-lagi hanya
Lewandowski yang mampu mengalahkannya.
Seorang pencetak gol terbanyak keturunan Amerika Selatan dalam sejarah Bundesliga serta pemain asing dengan total permainan terbanyak dalam
sejarah Bundesliga.
Pemain kelahiran 41 tahun lalu tersebut membukukan 235 kemenangan di Bundesliga, yang membuatnya sejajar dengan legenda sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer.
Bersama Werder Bremen pada 16 Februari 2019, Pizarro di usia 40 tahun dan 136 hari mengukir rekor sebagai pencetak gol tertua Bundesliga.
Rekor sebelumnya dipegang oleh pemain Bremen lainnya, Mirko Votava, yang mencetak gol pada usia 40 tahun dan 121 hari di tahun 1996.
Pada pekan terakhir Bundesliga 2018-2019, Pizarro mengukir gol lagi, menambah rekornya sebagai pencetak gol tertua Bundesliga menjadi 40 tahun 227 hari.
Pizarro menyudahi kariernya setelah bermain 18 kali di Bundesliga musim ini.
Artikel ini kami hadirkan kepada para Bolasporter melalui kerja sama eksklusif Kompas.com dan BolaSport.com dengan Bundesliga.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Bundesliga |
Komentar