BOLASPORT.COM - Nasib sama dialami oleh dua klub asal Yogyakarta, yaitu PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman.
PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman sama-sama mengalami penurunan penjualan merchandise hingga di angka 60 persen.
Padahal penjualan merchandise merupakan ujung tombak untuk PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman dalam mendapatkan pemasukan.
Tentu penurunan tersebut karena adanya pandemi Covid-19 yang sedang menyerang seluruh daerah di Indonesia.
Baca Juga: Latihan di Lapangan Dekat Rumah, Evan Dimas Ditemani Pemain Madura United
Menurut marketing PSIM Yogyakarta, Fanny Irawatie mengatakan bahwa hal itu terjadi karena penghasilan masyarakat pun mengalami penuruna karena adanya pandemi.
Untuk yang membeli merchandise pun banyak yang membeli lewat e-commerce.
Hanya jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya.
"Penurunannya lumayan juga, karena penghasilan untuk beberapa masyarakat menurun khususnya yang pekerjaannya terganggu karena adanya pandemi. Jadi otomatis penjualan di PSIM Store juga menurun," kata Fanny Irawatie.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Michael Essien dan Kolega Gagal Bawa Persib Menang karena Satu Kesalahan
"Namun untuk beberapa orang yang memang ada kemampuan daya beli, mereka membeli lewat e-commerce," ucapnya seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Jogja, Minggu (12/7/2020).
Ia juga menuturkan ada beberapa orang yang langsung datang ke store untuk membeli Merchandise PSIM Yogyakarta.
Untuk yang datang ke store langsung, PSIM Store turut menerapkan protokol kesehatan.
Di antaranya adalah dengan menyediakan tempat cuci tangan, pengecekan suhu badan dan menyiapkan hand sanitizer.
Baca Juga: Kondisi Pemain Persib Usai Jalani Operasi Pengangkatan Tumor Otak
"Jika ada yang datang ke store, tetap kita layani dengan melakukan protokol kesehatan di antaranya menyediakan tempat cuci tangan, pengecekan suhu badan, juga menyiapkan hand sanitizer di dalam store," tuturnya.
Sementara itu, lewat manajer bisnis apparel Sembada, Hasbi Sirajudin mengakui bahwa penjualan merchandise PSS Sleman mengalami penurunan hingga 60 persen banyaknya.
Padahal fase high season sebelumnya pernjualan merchandise PSS Sleman terbilang cukup tinggi.
"Kalau dibandingkan di high season Sembada mengalami penurunan hingga 60 persen," jelasnya.
Baca Juga: Satu Pilar Asing Tira Kabo Keluar, Nil Maizar Beberkan soal Pemain Asing Persela
Demi adanya pemasukan, Hasbi Sirajudin pun membuat beberapa cara agar merchandise PSS Sleman tetap dapat terjual.
Salah satunya adalah dengan cara menjualnya lewat e-commerce.
Terbukti penjualan yang dilakukan secara online justru lebih banyak daripada yang offline atau yang datang langsung ke store.
"Sejak merebaknya pandemi Covid-19 ini memang dari awal mengarahkan agar pembelian utamanya dilakukan melalui kanal online-nya, yaitu Shopee dan Whatsapp. Oleh karenanya, penjualan onlinenya lebih laku dibandung dengan yang offline," ungkapnya.
Baca Juga: Dua Pemain Asing Arema FC Terancam Absen Ikuti Latihan Perdana
Dengan adanya pandemi saat ini bukan berarti tidak ada yang datang langsung ke store.
Untuk angkanya pun cukup konsisten setiap harinya yang menandakan minat pembeli justru masih ada.
Menurut Hasbi Sirajudin, setiap harinya selalu ada 1-2 orang yang melakukan transaksi langsung di store PSS Sleman.
Hanya saat ini store sendiri mengalami perubahan jam operasional.
Baca Juga: Disinggung soal Menjadi Legenda di PSIS Semarang, Bruno Silva Lontarkan Jawaban tidak Terduga
Jika sebelumnya store selalu buka setiap hari, saat ini justru hanya 6 hari, yaitu dari Senin-Sabtu.
"Untuk store offline tetap ada 1-2 orang tiap harinya yang melakukan transaksi selama pandemi Covid-19 tahap awal. Setelah lebaran, penjualan offlinenya ada peningkatan, walaupun tidak signifikan," kata Hasbi Sirajudin.
"Yang menjadi perbedaan di era new normal, itu kami sekarang sudah buka dua shift, mulai jam 9 pagi dan tutup jam 8 malam. Tapi, untuk hari Minggu, kami tetap tutup. Karena hari Minggu tidak ada pelayanan penjualan online dan dari monitoring kami, Minggu tidak signifikan sehingga pelayanan difokuskan Senin-Sabtu," ujarnya.
Baca Juga: Kiper Ini Idolakan Andritany hingga Tak Menyangka Bisa Setim di Persija
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jogja |
Komentar