Ulang Tahun yang ke-27, Ini Sejarah Berdirinya Viking Persib Club

BOLASPORT.COM - Kelompok suporter Persib Bandung, Viking Persib Club, pada hari ini, Jumat (17/7/2020), tengah berulang tahun yang ke-27.

Tentu sudah banyak cerita dalam perjalanan Viking Persib Club sejak berdirinya.

Viking Persib Club dimulai dari dua daerah yang ada di Bandung, yaitu Cibangkong dan Pasirluyu.

Saat itu Cibangkong sendiri adalah daerah Herru Joko, yang saat ini dikenal sebagai Ketua Viking Persib Club.

Baca Juga: Lihat Klub Amerika, Bek Bhayangkara Minta Klub Jadikan Pelajaran

Sedangkan untuk Pasirluyu adalah daerah almarhum Ayi Beutik, yang dikenal sebagai panglima Viking Persib Club.

Berawal dari dua daerah tersebut yang memiliki kesukaan yang sama, yaitu mendukung Persib Bandung, akhirnya kedua pentolan tersebut mulai membicarakan untuk membuat sebuah komunitas.

Nama Viking sendiri sebetulnya bukan diambil dari suku bangsa yang mendiami Skandinavia yang berada di Eropa Utara.

Pemilihan nama tersebut diambil dari baju-baju sepak bola yang biasa dibeli oleh Herru Joko yang banyak bertuliskan Viking.

Baca Juga: Sambut Liga 1 2020, Gelandang Arema FC Pasang Target Lima Besar

Setidaknya hal itulah yang diucapkan oleh Herru Joko lewat kanal Youtube pribadinya.

"Dulu saya mendapatkan nama Viking itu dari sebuah mal yang ada di Bandung, yaitu Cibadak Mall yang menjual baju-baju bekas dan murah dari luar negeri.

"Waktu itu saya terkenal dengan suka membeli baju bola dan di baju yang saya beli itu banyak yang bertuliskan Viking. Dari situlah saya mengambil nama Viking," ucap Herru Joko.

Herru Joko juga bercerita saat dirinya diutus menjadi ketua dan Ayi Beutik menjadi panglima.

Baca Juga: Lain dari yang Lain, Bek PSS Sleman Ini Hobi Berat Baca Buku

Saat itu mereka berdua sebetulnya tidak berniat untuk mengembangkan Viking hingga menjadi sebesar saat ini.

"Jadi waktu itu Mang Ayi (sapaan akrab Ayi Beutik) bikin baju dan kami berdua pun tidak ada niatan menjual bahkan tidak ada niatan membesarkan Viking, jalan saja terus."

"Saya disuruh jadi ketua oleh Mang Ayi, saat itu saya disuruh kuliah yang betul agar bisa serius jadi ketua."

"Saya bertanya: 'Lalu kamu jadi apa?' Mang Ayi pun bingung. Katanya: 'Jadi keamanan bukan, ya sudah saya jadi panglima saja, biar heboh'," cerita Herru.

Baca Juga: Liga 1 Tanpa Penonton, Pemain Bhayangkara FC Ini Beri Solusi bagi Suporter

Selain itu ternyata ada fakta menarik tentang berdirinya Viking.

Distrik pertama Viking nyatanya bukan berada di daerah Jawa Barat, melainkan di Jabodetabek.

Menurut Ayi Beutik, Viking Jabodetabek sudah berdiri sebelum adanya The Jak Mania.

"Viking Jabodetabek adalah distrik pertama yang ada di Indonesia."

Baca Juga: Andritany Ardhiansyah Ingat Momen Jalani Debut Bersama Persija

"Jadi The Jak itu belum ada, Viking di Jabodetabek sudah ada," katanya.

Menurut pendiri distrik pertama Viking, Eri, dirinya pertama kali mengenal Viking adalah kala Persib Bandung bermain di Stadion Gelora Bung Karno.

Ia pun berkenalan dengan beberapa pentolan Viking dari Bandung.

"Paling seru itu menonton di tribune bareng anak-anak Viking. Kenal awal di GBK dengan Pak Herru dan Mang Ayi," ujarnya.

Baca Juga: Penantian Lama Bek Arema FC Akhirnya Terbayar pada 20 Juli Nanti

"Saat itu pendukung Persib ada bermacam-macam. Ada Vorib yang pakai baju kotak-kotak. Cuma, dengan Viking sepertinya asyik. Kami tunggu mereka di luar, jadi kami bisa satu tribune. Saat itu kami belum memikirkan untuk membentuk Viking di sini (Jabodetabek)," ungkap Eri.

Eri pun bercerita awal mula dirinya membuat Viking di Jabodetabek.

Kala itu bermula dari saling tukar nomor telepon sampai bersepakat untuk mendirikan Viking di Jabodetabek.

Baca Juga: Resep Kesuksesan Febri Hariyadi di Persib adalah Tidak Neko-neko

"Kami waktu itu saling berkenalan, minta nomor telepon sampai memutuskan untuk kumpul-kumpul bersilaturahmi."

"Dari situ mulai ada wacana untuk membuat komunitas dan kami belum terpikirkan untuk memilih Viking. Tetapi, karena kesepakatan kami bergabung ke salah satu yang ada di Bandung dan memilih Viking."

"Waktu itu Viking juga belum besar seperti saat ini. Setidaknya dengan bergabung, masalah tiket dan lain-lain dapat terbantu. Secara pribadi pun sudah kenal dengan beberapa anak Viking yang ada di Bandung," ungkapnya.

Baca Juga: I Made Wirawan Ketagihan Ikut Bantu Donasi Bersama Persib Bandung