BOLASPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra mengaku tak keberatan jika kompetisi dilanjutkan di kota Solo dan Yogyakarta.
PT Liga Indonesia Baru dan wakil Liga 1 telah mengadakan rapat virtual pada Jumat, (17/7/2020).
Dalam rapat tersebut didapatkan beberapa poin.
Salah satunya adalah mengenai kepastian kelanjutan kompetisi yang akan kembali digelar pada Oktober mendatang.
Selain itu, nantinya bergulirnya Liga 1 akan dipusatkan di Pulau Jawa.
Baca Juga: Karena Kebijakan Ini, PSSI Dapat Protes dari Ketua Suporter Bali United
Menanggapi hal tersebut, pelatih Bali United, Stefano Cugurra menyebut tak keberatan jika timnya harus berpindah kandang.
Secara khusus, Stefano berpendapat bahwa kota Solo dan Yogyakarta merupakan tempat yang pas untuk menggelar Liga 1.
Pernah berkandang di dua kota tersebut saat masih menjadi pelatih Persija menjadi alasan Stefano.
Seperti yang diketahui di Liga musim 2018 lalu, bersama Persija, pria yang sering di sapa Teco ini sempat menggunakan stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta dan stadion Manahan, Solo, menjadi kandang timnya.
"Dua kota ini, waktu itu welcome dengan tim kami, Persija," kata Teco, dilansir BolaSport.com dari Tribun Bali.
"Mereka punya stadion yang bagus seperti di Bantul dan Solo, sekarang stadion ini makin tambah bagus setelah sudah direnovasi, pasti lebih bagus dari tahun 2018 lalu," ujarnya.
Baca Juga: Dibanding yang Lain, Pemain Tira Persikabo Lebih Waspadai Bali United
Sementara itu hal serupa dinyatakan pula oleh CEO Bali United, Yabes Tanuri.
Yabes terang-terangan menyatakan bahwa timnya ingin berkandang di Yogyakarta.
Akan tetapi, dalam hal ini Yabes tetap menyerahkan semua keputusan kepada PSSI dan PT LIB selaku operator Liga.
"Kami memilih Yogyakarta sebagai homebase," ucap Yabes.
"Tapi, kami masih menunggu keputusan PSSI dan PT LIB," tuturnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Bali |
Komentar