BOLASPORT.COM - Pentolan Bonek, Erik Wicaksono, mengingatkan Azrul Ananda pada janji yang pernah diucapkannya di awal untuk tak terjun ke dunia politik.
Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, selangkah lebih dekat pada dunia politik.
Namanya baru saja diajukan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Surabaya untuk maju ke Pilkada 2020.
Rencananya, Azrul akan menjadi bakal calon wakil wali kota mendampingi bakal calon wali Kota Surabaya, Machfud Arifin.
Baca Juga: Usai Antar Liverpool Juara Liga Inggris, Mo Salah Isyaratkan Hengkang
Pengajuan nama Azrul Ananda dalam Pilkada 2020 mengundang reaksi dari pendukung setia Persebaya, Bonek.
Salah seorang pentolan Bonek, Erik Wicaksono, mengingatkan Azrul pada janji yang pernah diucapkannya di awal menangani Bajul Ijo.
Saat itu, Azrul pernah berjanji untuk tidak terjun ke dunia politik selama menjabat sebagai Presiden Persebaya.
"Kami masih menanti bukti dan janji Aza (panggilan Azrul Ananda) untuk tidak masuk ke dunia politik saat memegang Persebaya," kata Erik dilansir Bolasport.com dari Tribun Jatim.
Baca Juga: Lanjutan Liga 1 Berlangsung di Tengah Pandemi COVID-19, Aaron Evans Harap Berjalan dengan Lancar
Erik sejatinya tidak akan melarang bila putra Dahlan Iskan itu memang ingin merintis karier di dunia politik.
Akan tetapi, akan lebih baik jika Azrul terlebih dulu menanggalkan jabatannya di klub.
Dengan begitu, Azrul bisa maju ke Pilkada Kota Surabaya 2020 dengan kondisi yang netral.
"Kalau memang mau cemplung ke dunia politik dan mengingkari janji yang dulu silahkan, tapi lebih etis semua jabatan di Persebaya dilepas. Jangan bawa nama Persebaya, khususnya Bonek," tuturnya.
Baca Juga: Ini Jadwal Pertandingan Bulu Tangkis pada Olimpiade Tokyo 2020
Sebelumnya Erik juga sempat menegaskan bila Bonek tidak memiliki kaitan secara politis dengan pasangan calon manapun.
Artinya, Bonek tidak akan memberikan suara secara cuma-cuma pada Azrul Ananda karena statusnya yang merupakan Presiden Persebaya.
"Bonek berpegang teguh, kami anti politik dan kami tidak mendukung ke Paslon manapun," kata pria akrab disapa Eyik itu.
"Jika nantinya Aza mendampingi pak Machfud, ya silahkan, monggo, tapi jangan membawa nama Persebaya. Harus dilepas jabatannya di Persebaya," tegasnya.
Machfud Arifin hingga saat ini masih menjadi calon tunggal dalam Pilkada Kota Surabaya 2020.
Mantan Kapolda Jatim itu didukung oleh delapan partai yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra dan Partai Demokrat.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar