BOLASPORT.COM - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menilai cita-cita supaya timnas Indonesia masuk jajaran 10 besar Asia sangat realistis.
PSSI memiliki cita-cita tinggi untuk timnas Indonesia.
Induk organisasi sepak bola nasional itu berharap supaya kelak tim Garuda bisa masuk dalam jajaran 10 besar di Asia.
Meski terlihat sangat sulit diwujudkan, target tersebut dinilai oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, sebagai target yang realistis.
Baca Juga: Sikap Pelatih Tira Persikabo soal Regulasi Pergantian 5 Pemain pada Lanjutan Liga 1 2020
Menurut Indra, target itu sangat mungkin terwujud karena Indonesia punya modal yang cukup bagus, dilihat dari pembinaan pemain muda.
Salah satunya adalah rekam jejak timnas kelompok usia yang menuai banyak prestasi ketika mengikuti turnamen di tingkat ASEAN maupun Asia.
Para pemain muda itu menjadi modal paling berharga yang akan mengisi stok pemain berkualitas timnas Indonesia di masa depan.
"Kalau melihat kondisi sumber daya manusia kita, saya rasa sangat realistis dan saya sudah coba itu," kata Indra Sjafri dilansir Bolasport.com dari Kompas.
Baca Juga: Banyak Kejutan dari Tunggal Putri, Susy Susanti Nilai Ada Angin Segar
"Kita mampu memberi perlawanan yang sengit saat menghadapi raksasa Asia, seperti Jepang dan kita juga pernah menang dari Korea Selatan," ujarnya.
"Tinggal dari sisi kepelatihan bagaimana kualitas pelatih-pelatih kita perbaiki, kemudian kualitas kompetisi juga harus kita perbaiki," katanya.
Pembinaan pemain muda itu menjadi kunci utama bagi perkembangan sepak bola nasional ke depannya.
Indra pun meyakini, jika hal itu bisa terjaga dengan baik, bukan tidak mungkin bila timnas Indonesia menembus lima besar Asia dalam tempo 12 tahun.
Baca Juga: VIDEO - Maverick Vinales Gagal Fokus, Seenak Udel Mau Naiki Motor Valentino Rossi
Pembinaan itu setidaknya bisa terlaksana untuk memenuhi target dari Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, yang ingin timnas Indonesia menembus peringkat 150 dalam ranking FIFA.
Saat ini, tim Garuda masih berada di peringkat ke-173 di bawah Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina.
"Kalau kita lihat pemain usia muda punya potensi yang luar biasa. Kualitas individu lebih baik jika kita bandingkan dengan pemain yang dulu-dulu karena tantangan bermainnya lebih sulit sekarang," katanya.
"Cara bermain mereka berbeda, saya berusaha dalam empat tahun ke depan dan dengan waktu yang cukup merekrut orang-orang yang memiliki kapasitas. Saya akan berusaha mencapai target tersebut," pungkasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar