BOLASPORT.COM - Pencapaian para pemain di PBSI Home Tournament menjadi bekal evaluasi PP PBSI untuk mempersiapkan diri ke Piala Thomas dan Uber.
Piala Thomas dan Uber 2020 direncanakan berlangsung pada 3-11 Oktober mendatang di Aarhus, Denmark.
Untuk mempersiapkan Piala Thomas dan Uber tersebut, PBSI melakukan evaluasi secara menyeluruh, khususnya dari sektor tunggal putri.
Pasalnya, sampai saat ini sektor tunggal putri Indonesia masih kesulitan untuk bersaing di turnamen internasional.
Baca Juga: Sepak Bola Tak Bisa Jaga Jarak, Rapid Test Jadi Kunci Liga 1 2020
Kabid Binpres PP PBSI, Susy Susanti, mengatakan ada angin segar dari sektor tunggal putri setelah melihat hasil dari turnamen internal PBSI Home Tournament.
Para pemain junior seperti Putri Kusuma Wardani mampu bersaing dengan senior-seniornya. Putri bahkan sempat mengalahkan tunggal putri andalan Gregoria Mariska Tunjung.
Begitu pula pemain junior lainnya. Asti Dwi Widyaningrum dan Saifi Nur Hidayah yang mampu tampil apik dengan lolos ke babak semifinal.
"Hasil dari keseluruhan turnamen ini memang cukup baik. Perlawanan juga bagus antara junior dan senior," kata Susy Susanti saat dihubungi.
Baca Juga: Cal Crutchlow Anggap Anestesia Lebih Menyusahkan daripada Cederanya
Home Tournament memberi PBSI bahan evaluasi perihal aspek apa saja yang harus diperbaiki.
Bahkan tak menutup kemungkinan penampilan Gregoria dkk. akan dijadikan penilaian untuk menentukan skuad tim Uber.
Peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu mengatakan bahwa atlet junior memiliki peluang yang sama dengan para seniornya.
Hanya saja, Susy juga tak menampik jika pengalaman yang akan berbicara untuk itu.
Baca Juga: Banyak Kejutan dari Tunggal Putri, Susy Susanti Nilai Ada Angin Segar
"Ini jadi penilaian dari pelatih dan pengurus bagaimana melihat performa mereka. Kebutuhan seperti apa. Terutama soal pengalaman," ucap Susy.
"Kebutuhan pengalaman masih banyak. Apalagi pemain muda masih butuh kematangan. Tapi hasil ini ada penilaian cukup buat masuk tim uber," ujarnya.
Susy mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki catatan untuk tim, hanya saja masih akan dilihat lagi perkembangan para atlet selama beberapa bulan kedepan.
Penilaian akan kembali dilihat setelah ada penambahan program yang disesuaikan juga untuk para atlet.
Menurut Susy, peringkat pemain memang jadi salah satu faktor, tetapi itu bukan yang utama.
"Ada capaian prestasi, bagaimana perkembangan performa mereka, dan tentu saja mentalnya. Itu yang paling penting," tutur Susy.
"Bisa main bagus tetapi mental nggak mendukung ya percuma," ucapnya memungkasi.
Baca Juga: Ini Jadwal Pertandingan Bulu Tangkis pada Olimpiade Tokyo 2020
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar