"Mereka sedang memeriksa apa yang terjadi. Motor saya baru saja mati ketika saya sedang melaju di lintasan lurus. Tetapi, kami benar-benar tidak tahu saat ini," kata Morbidelli dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Kondisi mesin mati terjadi tiba-tiba. Saya hanya merasa mesin tidak berjalan lagi dan saya menghentikan motor karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Jadi, itu bukan kerusakan. Hanya sesuatuyang salah," ucap Morbidelli.
Morbidelli menggunakan motor spesifikasi A bukan menggunakan motor pabrikan yang digunakan rekan setimnya, Quartararo, Vinales, dan Rossi.
"Mesin saya merupakan mesin yang diperbarui. Tetapi, saya tidak tahu apakah itu spek yang sama dengan tiga pembalap yang menggunakan motor pabrikan," kata Morbidelli.
Managing director Yamaha Racing, Lin Jarvis mengatakan kepada BT Sport bahwa pihaknya kehilangan dua mesin pada balapan pertama MotoGP 2020.
"Kami baru saja kehilangan satu lagi mesin pada balapan kedua. Kondisi ini perlu dikhawatirkan. Kami sudah memiliki ide dari mesin yang kami kirim ke Jepang. Mesin Frankie akan dikirim malam ini atau besok," ucap Jarvis.
Tim MotoGP tanpa konsesi (Honda, Ducati, Yamaha, dan Suzuki) diperbolehkan menggunakan lima mesin per pembalap selama MotoGP 2020 yang dijadwalkan dalam 13 seri balap.
Desain mesin disegel pada awal musim diperpanjang karena pandemi Covid-19 membuat mesin tidak dapat diubah sampai akhir 2021.
Selain Yamaha, semua pembalap lain menggunakan minimal dua mesin selama dua balapan pembukaan MotoGP 2020.
Hukuman bagi pengendara yang melebihi batas penggunaan mesin MotoGP selama satu musim adalah start dari pit lane.
Penalti kemudian diulang untuk setiap mesin yang diambil di atas batas alokasi.
Baca Juga: Ini Pebulu Tangkis Tersukses pada Olimpiade, Bagaimana dengan Indonesia?
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar