BOLASPORT.COM - Penyelenggara turnamen tenis Grand Slam Australian Open 2021 memastikan tak akan memberi izin penonton internasional untuk menonton event tersebut secara langsung.
Keputusan ini diambil untuk mencegah penyebaran virus Corona alias Covid-19 di negara tersebut.
Direktur Turnamen Australian Open, Craig Tiley, mengatakan bahwa pihaknya mustahil mengulangi catatan jumlah penonton pada Australian Open 2019.
"Kami tentu tidak bisa mengulangi jumlah penonton Australian Open 2019 saat ada 821 ribu penonton melewati gerbang Melbourne Park," kata Tiley, dilansir BolaSport.com dari Essentially Sports.
Baca Juga: Usir Kebosanan, Kapten Persebaya Ini Latihan di Lapangan Tenis
"Para penonton akan datang dari Melbourne, negara bagian Victoria, dan mungkin bagian negara bagian lain, dan Selandia Baru."
"Kalau kami bisa menciptakan koridor untuk menutup beberapa perbatasan daerah, tentu 15 persen penonton dari negara lain tidak bisa datang," ujar dia melanjutkan.
Di tengah pandemi Covid-19 yang belum surut, muncul kekhawatiran para atlet internasional akan menolak berpastisipasi pada Australian Open 2021.
Craig Tiley berharap penyelenggaran US Open 2020 dan French Open 2020 bisa menjadi tolok ukur para atlet untuk keikutsertaan mereka pada turnamen internasional.
Baca Juga: Novak Djokovic Semprot Balik Orang-orang yang Mengkritiknya
"Jika US Open dan French Open (2020) berjalan lancar, para pemain akan merasa yakin untuk bertanding pada Australian Open 2021," ujar Tiley.
"Mungkin beberapa negara akan memberlakukan aturan karantina 14 hari untuk semua yang pulang dari Australia. Semua tergantung para atlet menyikapinya," tutur dia menambahkan.
Hingga berita ini dibuat, Australia mencatat 15.000 kasus Covid-19,
Sementara itu, pemerintah kota Melbourne juga memberlakukan lockdown selama enam pekan.
Baca Juga: Terlihat Berpesta Usai Adria Tour, Alexander Zverev Minta Maaf
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | essentiallysports.com |
Komentar