BOLASPORT.COM - Penyerang Persija Jakarta, Heri Susanto, punya cara tersendiri untuk menyikapi kritik dan cercaan di sepanjang kariernya.
Pemain Persija Jakarta, Heri Susanto, bisa dibilang memiliki masa yang cukup sulit di awal bergabungnya ke skuad Macan Kemayoran.
Pemain yang akrab disapa Hersus itu kerap mendapat kritik maupun cercaan yang menyerang media sosialnya.
Sebagai contoh, Heri kerap mendapat komentar dari suporter yang meminta pelatih Persija untuk tidak memainkannya dalam pertandingan.
Baca Juga: Satia Bagdja Hembuskan Nafas Terakhir, Rahmad Darmawan Akui Kehilangan
Para suporter itu malah meminta juru taktik Macan Kemayoran untuk mengunci Heri di kamar hotel atau toilet agar tidak bisa bermain.
Heri menilai kritik yang diterimanya adalah hal yang wajar terjadi dalam sepak bola.
Karenanya, Heri memilih untuk tak ambil pusing dengan cercaan yang kerap ditujukan padanya.
Pemain yang berposisi sebagai striker itu malah menjadikan kritik dan cercaan yang diterimanya sebagai motivasi untuk semakin mengembangkan diri.
Baca Juga: Terinspirasi dari Mike Tyson, Striker Real Madrid Buka Peluang Jadi Petarung
“Saya menanggapinya sebagai candaan dari suporter," ucap Heri dilansir Bolasport.com dari laman resmi klub.
"Kan tidak mungkin masak pelatih suruh main tapi saya malah dikunciin di hotel atau toilet. Sekali lagi itu candaan dan situasi yang normal terjadi di sepakbola."
"Justru hal itu menjadi motivasi bagi saya untuk menjadi lebih baik lagi,” kata Hersus.
Heri kemudian mendapatkan titik balik pada putaran kedua Liga 1 2019.
Baca Juga: Barcelona vs Napoli - Tim Tamu Bukan Lawan Enteng bagi El Barca
Pemain asal Magelang itu kerap menjadi pilihan pelatih hingga akhirnya berhasil tampil di 25 laga.
Dia juga berhasil mencetak tiga gol untuk Persija Jakarta.
“Yang terpenting bagi saya adalah berusaha memberikan kemenangan bagi tim dengan tampil maksimal ketika dipercaya oleh pelatih."
"Sementara untuk sukses mencetak tiga gol pada musim lalu hanya bonus saja. Yang terpenting bagi saya bisa menghadirkan tiga poin,” tutupnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | persija.id |
Komentar