BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengaku saat ini klubnya sedang mengalami kesulitan finansial akibat COVID-19.
Subsidi yang diberikan oleh operator Liga 1, PT LIB (Liga Indonesia Baru) dengan nilai Rp800 juta bahkan dirasa masih kurang.
Padahal, subsidi tersebut sudah dinaikkan angkanya oleh PT LIB, di mana awalnya berada di kisaran Rp500 juta.
Meski saat ini Yoyok Sukawi tidak punya tolok ukur berapa nilai pengeluaran yang diperlukan oleh PSIS Semarang, yang jelas ia mengatakan bahwa angka tersebut masih tidak memenuhi kebutuhan tim berjulukan Laskar Mahesa Jenar tersebut.
Baca Juga: Mantan Asisten Pelatih Persija Almarhum Satia Bagdja Positif COVID-19
"Kalau sekarang, bisa dibilang tidak ada tolok ukurnya jumlah pengeluaran kami. Rp800 juta itu hanya dipakai untuk membayar seperlima gaji bulanan tim," ucapnya seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Jateng, Rabu (5/8/2020).
Meski begitu, bukan berarti PSIS Semarang akan menyerah begitu saja dalam mempertahankan usahanya agar kegiatan klub tetap berjalan.
Saat ini, pria yang juga menjabat sebagai anggota Exco PSSI tersebut menyebutkan bahwa pihaknya harus tetap memaksimalkan jumlah yang ada.
"Pemerintah dan PSSI berharap liga tetap jalan. Ya, kami berusaha memberikan tontonan ke penonton. Ya, kami harus berjuang dengan situasi yang ada, kami maksimalkan saja," sebutnya.
Baca Juga: Seusai Ditinggal Jonathan Bauman, Begini Rencana Arema FC untuk Pemain Asing
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tribun Jateng |
Komentar