BOLASPORT.COM - Pemain Persija Jakarta, Otavio Dutra buka rahasia berhasilnya para pemain Brasil di dunia sepak bola.
Jika ditanya negara mana yang paling banyak menyumbangkan talentanya di dunia sepak bola tentu sebagian besar akan menjawab negara Brasil.
Hal tersebut lumrah terjadi pasalnya hampir di setiap tahun pasti ada nama pemain Brasil yang menunjukan bakat luar biasanya.
Mulai dari Kaka, Ronaldinho Gaucho, Ronaldo, hingga kini Neymar siapa yang tak mengenal mereka.
Sementara itu, di sepak bola Indonesia sendiri, klub-klub asal Tanah Air juga tak sedikit menggunakan jasa pemain asal Brasil.
Ini semakin membuktikan bahwa pemain Brasil memanglah selalu dapat diandalkan ketika bermain sepak bola.
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persija, Otavio Dutra yang asli asal Brasil mengaku tak heran dengan hal tersebut.
Dutra menceritakan bahwa sejak kecil, anak-anak di Brasil memang sudah diajari dekat dengan dunia sepak bola.
Baca Juga: Fakta Unik Andritany Ardhiyasa Bersama Persija Jakarta di Liga 1
Bahkan kebanyakan orang tua di sana, akan memberikan hadiah berupa bola kepada anaknya.
Oleh sebab itu, Dutra pun percaya karena kebiasaan ini anak di Brasil tumbuh dan memiliki karakter tersendiri dalam bermain bola.
Baca Juga: Persija Jakarta hingga Saat Ini Belum Putuskan Jadwal Latihan
"Mungkin saya kira di Brasil dari kita kecil hadiah yang pertama kali diberikan orang tua adalah bola," kata Dutra.
"Hampir semua anak di Brasil pasti memegang bola," ujarnya.
Lebih lanjut lagi Dutra juga mengungkapkan bahwa sebenarnya sebelum bermain di lapangan besar anak-anak di Brasil terlebih dahulu bermain futsal.
Barulah seusai bermain futsal kemudian berlanjut ke sepak bola.
Dengan terbiasa bermain di lapangan kecil dan selalu mendapatkan tempelan ketat dari pemain lawan yang membuat Dutra meyakini itulah asal muasal kelincahan yang dimiliki pemain Brasil.
"Di Brasil futsal itu nomor satu, jadi di Brasil kamu harus main futsal dulu baru pindah ke lapangan," ucap Dutra.
"Mungkin ini yang buat pemain Brasil lincah," tuturnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | persija.id |
Komentar