BOLASPORT.COM - Mantan anak asuh Jose Mourinho, Ricardo Carvalho, memberikan pembelaan untuk mantan pelatihnya seiring muncul anggapan sentuhan ajaib The Special One telah berkurang.
Nama Jose Mourinho sempat disegani dalam dunia sepak bola lantaran kesuksesannya sebagai pelatih.
Klub-klub seperti Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid pernah merasakan sentuhan ajaib ketika dilatih Jose Mourinho.
Berbagai gelar bergengsi pun diraih oleh klub-klub tersebut semasa diarsiteki oleh Jose Mourinho.
Baca Juga: Manchester United vs Kobenhavn - Bentrokan Perdana setelah 14 Tahun
Prestasi paling hebat The Special One adalah ketika sukses mengantar Inter Milan meraih treble winner pada musim 2009-2010.
Di sisi lain, Mourinho pun sudah ditahbiskan sebagai pelatih terbaik di dunia sebanyak empat kali.
Namun, ketenarannya perlahan mulai pudar sejak membesut Manchester United.
Selama 2,5 tahun melatih Manchester United, Mourinho gagal mempersembahkan gelar juara Liga Inggris.
Baca Juga: Manchester United vs Kobenhavn - Tampil Sempurna demi Jegal Setan Merah
Bersama pasukan Setan Merah, pelatih asal Portugal tersebut hanya sanggup memberikan masing-masing satu gelar Piala Liga Inggris, Community Shield, dan trofi Liga Europa pada musim 2016-2017.
Pada akhirnya di bulan Desember 2018, Mourinho didepak dari kursi pelatih setelah tampil buruk di Liga Inggris musim 2018-2019.
Setelah sempat menganggur nyaris selama satu tahun, Mourinho kembali ke Inggris guna menjalani peran sebagai juru taktik Tottenham Hotspur.
Tottenham Hotspur yang sempat terpuruk di liga musim 2019-2020 perlahan tapi pasti mulai membaik berkat sentuhan The Special One.
Baca Juga: Prediksi Line-up Inter Milan vs Bayer Leverkusen - Duo LauKaku versus Kai Havertz
Meski demikian, Spurs gagal menjadi klub papan atas Liga Inggris setelah hanya mengakhiri komptetisi dengan bertengger di urutan keenam.
Baru-baru ini surat kabar ternama yang berbasis Prancis, L'Equipe, meluncurkan daftar nama pelatih terbaik dunia.
Carvalho: Mourinho hasn’t lost his qualities, but players have more power now https://t.co/fyYFcJodCN
— SportsAshkuz.com (@SportsAshkuz) August 10, 2020
Namun, L'Equipe rupanya tidak menyertakan nama Mourinho di dalamnya.
Pihak L'Equipe menganggap Murinho telah kehilangan sentuhan ajaibnya sebagai pelatih dilihat dari kiprahnya bersama beberapa klub terakhir.
Baca Juga: Tunjuk Andrea Pirlo Jadi Pelatih Baru, Gianfranco Zola Akui Juventus Ambil Tindakan Berani
Kondisi tersebut rupanya mendapatkan atensi dari mantan anak asuh Mourinho, Ricardo Carvalho.
Ricardo Carvalho, yang pernah ditangani Mourinho sewaktu bermain di Chelsea dan Real Madrid, memberikan pembelaannya terkait status sang mantan pelatih.
????️: "I have to adapt to what young players are now. Lampard at 23 was a man. Players now at 23 aren't men, they're brats."
- José Mourinho.
My gawd! ???? pic.twitter.com/djo9eMwgxL
— SoccerBaeNaza (@SoccerBaeNaza1) August 6, 2020
Carvalho menilai kemampuan Mourinho tidak menurun melainkan para pemain saat ini memiliki kuasa yang lebih besar dalam sebuah klub.
"Umm.. tidak juga, saya rasa dia tidak kehilangan kualitasnya," kata Carvalho dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
Baca Juga: Solskjaer Pastikan Huru-hara Masa Depan Paul Pogba Tak Ada Lagi
"Saya pikir sepak bola sekarang sangat berbeda. Para pemain sudah berubah dan mereka memiliki kekuasaan yang besar."
"Para pemain mengubah perilaku mereka dan Mourinho sekarang harus menerima bahwa memang begitulah situasinya saat ini."
"Kadang-kadang permasalahan datang dari para pemain karena mereka tidak menerima Mourinho. Dia memang seperti itu karena dia ingin membuat pencapaian dan ingin memenangi banyak trofi. Anda harus menerima cara Mourinho bekerja."
"Jadi saya pikir dia tahu caranya dan dia juga sukses setiap musim. Saya pikir ini cuma pertanyaan soal waktu dan kemudian dia akan mendapatkan banyak kemenangan," tutur mantan bek timnas Portugal yang kini menjadi asisten pelatih Olympique Marseille tersebut.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Dailymail.co.uk, Marca |
Komentar