BOLASPORT.COM - Richarlison pernah mengalami kesulitan hidup di kawasan gangster hingga akhirnya menjadi pemain termahal sepanjang sejarah Everton.
Richarlison didatangkan oleh Everton dari Watford pada bursa transfer musim panas 2018.
Richarlison mengejutkan publik dengan menjadi rekrutan termahal sepanjang sejarah Everton.
Pemain asal Brasil itu diboyong The Toffees dengan harga 40 juta pounds atau sekitar Rp 769 miliar.
Pada musim debutnya, tepatnya 2018-2019, Richarlison langsung menjadi pemain andalan Everton dengan mencetak 14 gol dari 38 penampilan di semua kompetisi.
Baca Juga: Rencana Mengejutkan Liverpool, Siap Gaet Gelandang Klub Degradasi Rp 673 Miliar
Musim 2019-2020, Richarlison kembali berhasil menjadi ujung tombak Everton dengan mencetak 15 gol dari 41 pertandingan di semua kompetisi.
Bahkan, Richarlison sempat dirumorkan akan hengkang dan bergabung dengan beberapa klub besar yang meminati jasanya.
Klub-klub yang dikabarkan pernah meminati jasanya antara lain Atletico Madrid, Manchester United, AC Milan, dan Barcelona.
Namun, untuk mencapai kesuksesan saat ini, perjuangan Richarlison tidaklah mudah.
Mantan pemain Fluminense itu harus menghadapi kenyataan hidup yang keras sejak kecil.
Baca Juga: Gara-gara Hal Ini, Baby Mourinho Batal Jadi Pelatih Real Madrid
Richarlison dilahirkan dan dibesarkan di Vila Rubia, daerah miskin di kota Nova Venecia, Brasil.
Daerah tersebut merupakan daerah pemukiman yang kurang maju dan terkenal dengan kawasan peredaran narkoba dan gangster.
Banyak teman masa kecil Richarlison yang juga ikut terjerumus ke dalam dunia gelap gangster dan kriminal.
Bahkan, Richarlison kecil dikisahkan kepalanya pernah ditodong dengan sebuah pistol karena dituduh merupakan anggota geng dan telah mencuri sesuatu.
Karier Richarlison di dunia sepak bola tidak dimulai dengan mudah begitu saja.
Baca Juga: Inter Milan Vs Bayer Leverkusen - Misi Handanovic Jaga Clean Sheets
Bahkan, pemain kelahiran 10 Mei 1997 itu sudah banyak ditolak oleh klub lokal Brasil untuk bergabung.
Hingga akhirnya, Richarlison berhasil bergabung dengan klub Brasil, America MG, yang bermarkas di Belo Horizonte.
Perjuangan Richarlison untuk masuk ke skuad junior America MG bisa dibilang sangat sulit.
Richarlison bahkan mempertaruhkan seluruh uangnya untuk bisa mengikuti seleksi dan tidak akan bisa pulang jika tidak berhasil.
"Saya hampir berhenti dari sepak bola, tetapi saya tetap teguh dan pergi ke Belo Horizonte hanya dengan uang yang cukup untuk perjalanan ke sana untuk uji coba terakhir saya dengan America MG," ucap Richarlison seperti dilansir BolaSport.com dari AS.
Baca Juga: Liga Brasil: 10 Pemain Positif Corona, Laga Goias vs Sao Paulo Ditunda
"Jika saya tidak berhasil, saya tidak akan punya cukup uang untuk pulang ke Espiritu Santo, 600 kilometer dari sana," tutur Richarlison lagi.
Selama bermain di tim junior America MG, Richarlison juga berjuang untuk membantu ekonomi keluarganya.
Richarlison sempat bekerja sebagai penjual permen dan es krim untuk membantu pendapatan orangtuanya.
Bahkan, pemain yang berposisi sebagai penyerang itu harus tinggal di rumah pamannya untuk menghemat ongkos transportasi.
"Saya harus tinggal di rumah paman saya karena lebih dekat dengan tempat saya berlatih dan saya tidak punya uang untuk membayar bus," kata Richarlison.
Baca Juga: Inter Milan Vs Bayer Leverkusen - Peter Bosz Punya Cara Kalahkan Nerazzurri
"Saya menjual permen dan es krim di jalan dan bekerja di ladang untuk membantu orangtua saya."
"Saya harus melakukan itu karena semua orang melakukan semua yang mereka bisa sehingga saya bisa mewujudkan impian saya menjadi pesepak bola," ujar Richarlison.
Setelah bermain apik di tim junior America MG, Richarlison pun dipromosikan ke tim senior.
Bakat luar biasa Richarlison pun terendus oleh selah satu klub besar di Brasil, Fluminense.
Pada pertengahan 2015-2016, Richarlison pun memutuskan untuk hijrah dari America MG ke Fluminense.
Baca Juga: Mourinho Dinilai Kehilangan Sentuhan Ajaib, Mantan Anak Asuh Beri Pembelaan
Richarlison hanya butuh 1,5 tahun untuk membuat klub Premier League, Watford, tertarik dengan bakat yang dia miliki.
Pada 2017-2018, Richarlison resmi berseragam Watford dan memulai kariernya di Benua Eropa.
Bersama Watford, pemain berpostur 179 sentimeter itu hanya mencetak 5 gol dan 5 assist dari 41 penampilan di semua kompetisi.
Kendati demikian, Everton mau untuk menebus Richarlison dengan harga mahal karena melihat potensinya yang luar biasa.
Benar saja, Richarlison menjelma menjadi salah satu pemain hebat di Liga Inggris bersama Everton.
Baca Juga: Man United vs Kobenhavn - Antara Ambisi dan Hubungan Teman Akrab
Richarlison menjadi ujung tombak Everton selama dua musim terakhir.
Bahkan, salah satu bintang Everton lainnya, Gylfi Sigurdsson, memuji kemampuan pemain 23 tahun tersebut.
"Dia luar biasa untuk klub sejak dia berada di sini," ujar Sigurdsson seperti dilansir BolaSport.com dari laman resmi Everton.
"Dia bekerja sangat keras. Dia salah satu pemain yang sering dijatuhkan (di Liga Inggris)."
"Dia bukan orang Brasil yang hanya menginginkan bola dan tidak melakukan tugasnya."
Baca Juga: Manchester United vs Kobenhavn - Bentrokan Perdana setelah 14 Tahun
"Dia sangat bagus dalam bertahan dan dia bekerja sangat keras dan dia mencetak gol," kata Sigurdsson menambahkan.
Kini, Richarlison telah menjadi salah satu pemain hebat di Liga Inggris meskipun sebelumnya hanya menjadi penjual es krim dan hidup di kawasan gangster.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Evertonfc.com, As .com, Transfermarkt.com |
Komentar