BOLASPORT.COM - Liverpool dikabarkan memutus kemitraan bisnis dengan produsen minuman kelapa asal Thailand, Chaokoh Group.
Kontrak kerjasama Liverpool dan Chaokoh Group sejatinya telah tuntas sejak akhir Juli 2020.
Sempat ada pembicaraan untuk memperpanjang perjanjian kerjasama kedua belah pihak.
Namun, pada akhirnya The Reds memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama.
Langkah tersebut diambil Liverpool setelah mengetahui temuan dari organisasi hewan asal Amerika Serikat, PETA, yang menuduh Chaokoh Group melakukan kekerasan terhadap monyet dalam proses produksi mereka.
Baca Juga: Sebastian Vettel Sebut Strategi Ferrari di Silverstone Tidak Masuk Akal
Dalam penyelidikan ke delapan peternakan milik Chaokoh Group di Thailand, PETA menemukan penangkapan monyet secara ilegal dan dipaksa memetik kelapa.
Sejak saat itu, sejumlah supermarket di Inggris menyingkirkan stok Chaokoh dari rak mereka hingga menunggu hasil investigasi lebih lanjut.
"Hewan yang penuh rasa ingin tahu dan sangat cerdas ini dikekang rangsangan psikologis serta kebebasannya agar mereka dapat digunakan untuk mengumpulkan kelapa," kata PETA Senior Corporate Liaison, Dr Carys Bennett, seperti dikutip BolaSport.com dari Liverpool Echo.
"PETA berterima kasih kepada Liverpool FC atas keputusannya untuk mengakhiri hubungan dengan Chaokoh dan menyerukan kepada pemerintah Thailand untuk mengambil langkah besar guna mengakhiri praktik keji menggunakan monyet untuk memanen kelapa," ucap Bennett menambahkan.
Chaokoh Group sendiri membantah praktik kekerasan terhadap monyet dalam proses produksi minuman mereka.
Baca Juga: Man United Harus Rekrut Gelandang dan Striker Baru Demi Bruno Fernandes
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Liverpool Echo |
Komentar