BOLASPORT.COM - Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, mengakui bahwa dirinya menginginkan bermain dalam dua leg melawan tim yang belum pernah dihadapinya, Paris Saint-Germain.
Atalanta akan berhadapan dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada perempat final Liga Champions di Estadio Da Luz, Portugal, Kamis (13/8/2020) pukul 02.00 dini hari WIB.
La Dea, julukan Atalanta, lolos ke babak 8 besar setelah menuntaskan perlawanan Valencia dengan keunggulan agregat 8-4.
Adapun PSG melaju ke perempat final usai mengalahkan Borussia Dortmund dengan agregat 3-2.
Atalanta dan PSG sendiri belum pernah berjumpa sebelumnya di kompetisi apa pun.
Laga perempat final Liga Champions menjadi pertemuan perdana klub asal Italia dan Prancis ini.
Baca Juga: Atalanta Vs PSG - 5 Pemain Kunci di Duel Perdana La Dea dan Les Parisiens
Hal tersebut membuat Gian Piero Gasperini merasa bahwa dirinya lebih suka jika laga menghadapi pasukan Thomas Thucel ini digelar dua kali.
Terlebih, Atalanta memiliki catatan yang bagus saat bermain dalam dua leg.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, laga perempat final Liga Champions musim ini akan digelar dengan format satu leg lantaran gangguan pandemi virus corona.
Kendati demikian, Gasperini berharap bisa membuat masyarakat tempat Atalanta berasal, Bergamo, tersenyum dengan menampilkan yang terbaik.
Baca Juga: Atalanta Vs PSG - Marquinhos Nyatakan Timnya Sudah Siap
"Melihat pengalaman sebelumnya, saya lebih suka bermain dua leg," kata Gasperini seperti dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Kami menghadapi tim yang belum pernah kami hadapi sebelumnya dan tidak memiliki parameter langsung dalam hal pertemuan dengan pemain mereka."
"Secara historis kami selalu tampil lebih baik di pertandingan kedua, misalnya saat melawan Dinamo Zagreb, melawan Shakhtar Donetsk dan Manchester City."
Baca Juga: Atalanta Vs PSG - Gelandang La Dea Bernazar Bagi-bagi Pizza Gratis Buat 1.000 Orang
"Kami harus mewakili wilayah dengan cara terbaik dan kapasitas untuk bereaksi, untuk memulai lagi. Itu mungkin, seperti yang telah saya katakan berkali-kali, untuk membuat orang tersenyum."
"Kami telah menunjukkan bahwa tim tanpa warisan Eropa tertentu dapat melakukannya dengan baik, dengan nilai-nilai seperti kemauan, motivasi, antusiasme."
"Saya pikir orang-orang sangat menyukai ini. Kami memiliki tanggung jawab besar untuk tidak mengecewakan, bukan dengan hasil tetapi dengan nilai-nilai ini," tutur juru taktik berusia 61 tahun ini mengakhiri.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | UEFA, football italia |
Komentar