Pit stop menjadi masalah krusial di GP Spanyol karena karakter Circuit de Barcelona-Catalunya yang tidak mendukung aksi salip-menyalip di F1.
GP Spanyol telah mendapat reputasi "membosankan" di kalangan penggemar F1 karena minimnya aksi overtake ketika balapan berlangsung.
Pemenang balapan GP Spanyol akhir-akhir ini juga didominasi oleh pembalap yang sama. Lewis Hamilton selalu berhasil finis terdepan di Catalunya sejak 2017.
Padahal F1 GP Spanyol pernah memiliki sihir yang membuat tugas menebak pemenang balapan bukan sebuah hal yang mudah untuk dilakukan.
Baca Juga: Update Klasemen F1 2020 - Max Verstappen Tikung Valtteri Bottas
Pada 2007 sampai 2016, tidak ada pembalap F1 yang menang dua kali di GP Spanyol. Artinya, balapan tak pernah dimenangi oleh orang yang sama pada rentang waktu itu.
Salah satu kejutan tersaji pada GP Spanyol 2016 ketika pemuda yang baru berusia 18 tahun mencetak kemenangan pertamanya di F1.
Akankah magis GP Spanyol tersebut kembali?
Mercedes tentu saja telah memutar otak agar tak kembali bermasalah dengan ban seperti dua balapan sebelumnya di Silverstone.
Baca Juga: Bagi Charles Leclerc, Posisi Keempat Terasa Seperti Kemenangan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Formula1.com |
Komentar