BOLASPORT.COM - Arema FC tengah mengupayakan untuk mendatangkan dua pemain asingnya yang saat ini tengah berada di negaranya masing-masing.
Dua pemain asing Arema FC tersebut ialah Oh In-kyun dan Matias Malvino.
Kedua pemain Arema FC itu hingga saat ini masih terganjal oleh Imigrasi untuk bisa kembali ke Indonesia.
Padahal kegiatan Arema FC sudah dimulai sejak 3 Agustus 2020 lalu.
Baca Juga: Besok, Top Scorer Sementara Liga 1 2020 Asal Persib akan Tiba di Indonesia
Menurut Media Officer Arema FC, Sudarmadji mengatakan bahwa pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan pihak imigrasi.
“Kami sudah komunikasi dengan pihak imigrasi. Ini berlaku tidak hanya pemain sepak bola, tetapi semua warga asing harus ada komunikasi,” katanya seperti dikutip Bolasport.com dari Kompas, Kamis (13/8/2020).
Dalam komunikasi tersebut, pihak Arema FC sudah menyiapkan serta bertanya seputar transportasi yang dibutuhkan.
Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya saat ini tengah menunggu relaksasi terkait dua pemainnya yang diusulkan oleh imigrasi.
Baca Juga: Pandangan Kapten Borneo FC Diego Michiels terhadap Luis Milla
“Kami sudah menyiapkan dan tanya-tanya kebutuhan transportasi seperti apa. Kami menunggu apakah ada relaksasi terhadap usulan dari imigrasi untuk masuknya warga asing di masa pandemi,” ungkapnya.
Atas dasar itu pula Arema FC hingga saat ini belum bisa memastikan kapan kedua pemain asingnya tersebut dapat kembali ke Indonesia.
Arema FC juga berharap bahwa kedua pemainnya tersebut dapat segera bergabung bersama tim.
Baca Juga: Budi Sudarsono Gabung Persik Kediri di Liga 1?
Pasalnya jika terus berlarut-larut maka keduanya akan tertinggal jauh dari rekan setimnya.
“Rencananya bukan di Arema, tapi ada pihak lain yang memastikan bahwa mereka bisa kembali.”
“Kalau Arema sangat berkeinginan mereka segera datang kembali. Tiket sudah kami siapkan tinggal imigrasi membuka untuk boleh warga asing kembali,” pungkasnya.
Baca Juga: Teman Dekat Sebut Luis Milla Kemungkinan Besar Tolak Borneo FC
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | kompas |
Komentar