BOLASPORT.COM - Berita mengejutkan datang dari pembalap MotoGP asal Italia, Andrea Dovizioso, yang akan meninggalkan tim pabrikan Ducati pada akhir 2020.
Andrea Dovizioso yang telah menghabiskan delapan musim bersama Ducati, telah membuat pasar pembalap MotoGP yang tampak sudah mapan kembali berantakan.
Pintu telah terbuka bagi sejumlah pembalap yang tiba-tiba melihat peluang untuk menggantikan posisi Andrea Dovizioso dan akan bekerja sama dengan Jack Miller (Australia).
Baca Juga: MotoGP Austria 2020 - Valentino Rossi Merasa Kesal dengan Hasil Kualifikasi
Namun, mendapatkan pembalap baru bukan hal yang mudah. Akan ada persaingan ketat sebelum Ducati akhirnya mengumumkan siapa yang akan bergabung dengan skuad pabrikannya untuk tahun 2021.
Berikut deretan pembalap yang berpotensi menggantikan posisi Dovizioso di Ducati seperti dilansir BolaSport.com dari The Race.
Penantang utama untuk menggantikan Dovizioso adalah sesama pembalap Ducati, Francesco Bagnaia.
Pembalap muda Pramac Racing itu memilih waktu yang tepat untuk menunjukkan beberapa performa pada balapan pembuka MotoGP 2020.
Namun, dia tidak dapat memanfaatkan kecepatannya setelah kegagalan mekanis membawanya keluar dari perebutan podium MotoGP Andalusia.
Bagnaia yang saat ini mengalami cedera di Brno absen dalam tiga seri balapan. Tetapi, dia diyakini telah melakukan cukup banyak hal untuk meyakinkan manajemen Ducati agar memberi kepercayaan kepadanya.
2. Jack Miller
Setelah meluangkan waktunya di tahun rookie untuk berdamai dengan MotoGP, Miller menampilkan performa yang kuat dan konsisten pada MotoGP 2020.
Pada usia 23 tahun, dia adalah taruhan untuk masa depan Ducati.
Dia juga memiliki pendukung. Miller menyarankan hari ini bahwa dia akan sangat senang jika Bagnaia juga bersamanya tahun depan.
"Saya pikir pilihan logis bagi saya adalah Pecco," kata Miller.
"Dia pernah ke sana, lulus akademi Ducati. Dia pembalap muda dan dia lapar gelar," ujar Miller.
3. Jorge Lorenzo
Pilihan Jorge Lorenzo adalah taruhan mengingat masa lalu mereka yang agak bermasalah.
Tetapi, sulit untuk membantah bahwa melihat kembali Jorge Lorenzo di Desmosedici akan menjadi sesuatu yang gemilang.
Saat kiprahnya di Ducati berakhir buruk, Lorenzo meraih kemenangan beruntun di Austria dan Thailand.
Sejak saat itu, dia menjalani proses ke Honda. Namun, di Honda dia mengalami cedera patah tulang punggung dan memutuskan pensiun dini pada akhir musim 2019.
Baca Juga: Bos Ducati Bimbang Pilih Jorge Lorenzo Gantikan Andrea Dovizioso
Namun, langkahnya yang terlalu singkat sebagai pembalap penguji Yamaha pada awal musim 2020 menunjukkan kepada kami bahwa ia sepenuhnya fit dan masih cepat. Rumor yang mengaitkannya dengan Ducati tidak kunjung hilang.
Bukan rahasia lagi bahwa bos Ducati Corse, Gigi Dall'Igna adalah penggemar berat Lorenzo.
4. Johann Zarco
Sejak meninggalkan KTM pada pertengahan musim 2019 dan menemukan rumah baru dengan kontrak pabrikan Ducati di tim lapis ketiga Avintia, Johann Zarco tidak malu mengungkapkan niatnya untuk berjuang naik ke pabrikan Italia.
Peluang itu bisa terjadi dengan membutuhkan dorongan besar akhir pekan lalu. Pada MotoGP Republik Ceska, dia menunjukkan kecepatannya dengan menguasai mesin GP19.
Zarco start paling depan dan finis ketiga pada MotoGP Republik Ceska.
Apakah itu cukup untuk memperbaiki kerusakan reputasinya yang dilakukan dengan meninggalkan pabrikan di pertengahan musim, masih harus dilihat.
"Bagi saya, sangat positif mengetahui bahwa Dovi tidak akan melanjutkan kiprahnya karena itu berarti saya memiliki lebih banyak peluang untuk bertahan di MotoGP," ujar Zarco.
"Jika saya memikirkan beberapa bulan sebelumnya, saya bisa menjalani musim 2020 bersama Avintia, tetapi kemudian tidak ada masa depan untuk 2021. Saya tidak punya masa depan sekarang, namun lebih banyak kesempatan daripada yang bisa kami harapkan."
"Berita ini sangat membuka pasar pembalap, karena sekarang kami memiliki salah satu tempat terbaik di grid, pabrikan Ducati. Saya pikir banyak pembalap ingin pergi ke sana, termasuk Pecco Bagnaia yang sayangnya mengalami cedera di Brno," ucap Zarco.
5. Cal Crutchlow
Hingga hari ini, kesepakatan Cal Crutchlow dengan Aprilia terlihat tidak jelas.
Tetapi, apakah kepergian Dovizioso dari Ducati berpotensi membuka satu pintu untuk Crutchlow di Bologna sementara menutup satu pintu di Noale?
Dengan Dovizioso sebagai agen bebas, Aprilia akan marah jika tidak setidaknya memulai percakapan dengan manajemennya, yang berarti Crutchlow bisa dibiarkan begitu saja.
Akankah benar-benar ada peluang dia menemukan jalan kembali ke Ducati setelah perceraian yang berantakan di akhir 2014?
Berlawanan dengan kepercayaan populer, dia masih berhubungan baik dengan banyak manajemen senior di sana.
Dia juga mungkin setuju dengan opsi kontrak satu tahun, sesuatu yang akan memungkinkan Ducati untuk berhenti di musim 2020 yang kacau balau dan menilai rencana jangka panjangnya dengan sedikit lebih tenang.
6. Scott Redding
Saat ini nama Scott Redding terkenal di World Superbike sebagai pembalap pabrikan Ducati. Dia juga jujur akhir-akhir ini tentang tujuan masa depannya dan bagaimana kembali ke MotoGP tidak menjadi pertanyaan.
Redding mengisyaratkan keinginan untuk memenangkan World Superbikes tahun ini dan kembali ke balapan grand prix. Sejauh ini dia tidak melakukan pekerjaan yang buruk dengan dua kemenangan dan tujuh podium dari sembilan balapan WSBK.
Namun, apakah Ducati akan menerimanya kembali di MotoGP, apalagi sebagai pembalap pabrikan adalah pertanyaan lain.
Dia pernah menjadi pembalap yang menunggangi motor Ducati pada MotoGP sebagai pembalap Pramac Racing. Tetapi, dia tidak pernah memenuhi ekspektasi saat itu.
Dia dianggap tidak terlalu bertaji pada usia 27 tahun, terutama saat Miller ditetapkan menjadi pembalap nomor satu di tim Pramac Ducati pada usia 25 tahun.
Baca Juga: Dovizioso Belum Punya Rencana Lain Setelah Tak Lanjutkan Kontrak dengan Ducati
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Race |
Komentar