BOLASPORT.COM - Pemain naturalisasi Bali United, Illija Spasojevic menceritakan kala diriya memilih untuk menjadi warga negara Indonesia.
Proses naturalisasi Illija Spapojevic sendiri sudah rampung sejak tahun 2017.
Ia sendiri pertama kali bermain di Indonesia pada tahun 2011 kala bergabung dengan Bali Devata di Liga Premier Indonesia.
Sejak tahun itu pula Illija Spasojevic banyak menghabiskan waktu di Indonesia hingga saat ini.
Baca Juga: Panpel PSIS Semarang Berharap Suporter Patuhi Aturan PT LIB dan PSSI
Bahkan baru satu tahun di Indonesia, Illija Spasojevic sudah memutuskan untuk menjadi warga negara Indonesia.
Menurutnya saat ini ia bangga bisa menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Ditambah sejak pertama kali ke Indonesia, semua orang yang ada di Indonesia sangatlah ramah kepadanya.
Meski kedua anaknya tidak lahir di Indonesia, Illija Spasojevic akan mengarahkan anaknya untuk menjadi orang Indonesia.
Baca Juga: PSIS Semarang Akan Bersikap Terbuka Terkait Hasil Tes Swab dari Para Pemainnya
Saat ini Illija Spasojevic sudah menganggap Indonesia sebagai rumah serta keluarganya.
"Ya, saya pikir ketika mulai berkarier di Indonesia, semua orang ramah dengan saya. Semua orang tersenyum dan saling membantu. Pada waktu itu tahun 2012 saya memutuskan bahwa saya mau menjadi warga negara Indonesia. Hingga akhirnya tahun 2017, saya resmi menjadi warga negara Indonesia," ujar Spasojevic.
"Tahun 2017 tentu momen spesial untuk saya dan keluarga karena sudah menjadi bagian dari Indonesia. Kedua anak saya yang lahir bukan di Indonesia, saya arahkan untuk menjadi 100 persen orang Indonesia. Indonesia sudah seperti rumah untuk saya dan keluarga," ucapnya seperti dikutip Bolasport.com dari laman resmi klub, Senin (17/8/2020).
Ia juga menyatakan kekagumannya kepada Indonesia, terkhusus semboyannya yaitu Bhineka Tunggal Ika.
Baca Juga: Kapten Persela Lamongan Janji Perbaiki Peringkat Klub di Liga 1
Mantan pemain Persib Bandung itu menjelaskan bahwa dirinya suka dengan cara hidup yang banyak mementingkan persatuan.
Meski banyak perbedaan di dalamnya, Indonesia dapat membuat itu semua menjadi satu, beberda saat ia masih menjadi warga negara Montenegro.
Di sana menurutnya banyak perpecahan sehingga ia senang Indonesia berbeda dengan negara Spasojevic sebelumnya.
"Saya melihat semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika seperti Unity in Diversity. Saya suka cara hidup seperti itu. Saya datang dari negara yang terpecah dan melihat Indonesia berbeda. Banyak agama, suku, budaya, pulau, bahasa dan perbedaan lainnya. Tapi semua perbedaan itu menjadi satu dalam merah putih," ujarnya.
Baca Juga: PSS Sleman Target Rampungkan Negosiasi Kontrak Sebelum Latihan Perdana
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | baliutd.com |
Komentar