BOLASPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, mendukung salah satu putra terbaik Malaysia berkarier di Liga Belgia.
Adalah Luqman Hakim Shamsudin yang baru saja mendapatkan kontrak resmi dari klub Belgia, KV Kortijik.
Luqman mendapatkan kontrak jangka panjang yakni selama lima tahun ke depan.
Bojan Hodak sendiri memang sudah akrab dengan sepak bola negeri sebelah.
Sebelum menjadi juru racik PSM pada awal musim ini, pelatih asal Kroasia itu sudah sejak 2012 menangani klub-klub Malaysia.
Baca Juga: Usai Jalani Uji Coba, Timnas U-16 Indonesia Evaluasi Transisi Permainan
Di antaranya Kelantan FA, Johor Darul Takzim, dan Penang FA.
Bojan Hodak juga tercatat pernah mengarsiteki timnas U-19 Malaysia pada 2017 sampai 2019.
Maka dari itu, tak heran jika ia paham betul talenta yang dimiliki Luqman Hakim.
Pelatih berusia 49 tahun itu menyanrankan agar Luqman bekerja lebih keras supaya mendapat kepercayaan masuk starting line up di KV Kortijik.
"Nasihat saya untuk Luqman adalah jangan berharap bantuan dari siapa pun, tidak ada pemain yang ingin kehilangan tempat di tim," ucap Hodak dikutip BolaSport dari New Strait Times.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022 Ditunda, Begini Nasib Pelatih Timnas Malaysia
Ia juga mengingatkan pemain 18 tahun itu untuk terus mengasah dan meningkatkan kemampuannya.
Selain itu, meski baru pertama kalinya bermain di luar negeri, Luqman dituntut cepat beradaptasi dengan tim.
"Ini akan menjadi seperti perang dalam latihan. Tidak ada tempat untuk pemain lemah," ujarnya.
"Luqman harus kuat dan beradaptasi dengan cepat di semua aspek."
Bojan Hodak juga mendoakan agar Luqman diberi kemudahan dalam meniti karier sebagai pemain Malaysia pertama yang bermain di Liga Belgia.
"Saya pernah bermain di Eropa sebelumnya dan saya tahu bagaimana rasanya di sana," ucapnya.
"Klub Eropa lebih suka striker dengan postur tegap, kuat dan punya teknik. Luqman belum memiliki postur itu, tetapi dia masih bisa tumbuh dan dia punya waktu untuk membentuk ototnya," tutup Hodak.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | New Strait Times |
Komentar